A. QODRY A. AZIZY, (2008) THE CONCEPT OF MADHHAB AND THE QUESTION OF ITS BOUNDARY. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 59 Th. 1996/.
|
Text
05. A. Qodri A. Azizy- THE CONCEPT OF MADHHAB AND THE QUESTION OF ITS BOUNDARY.pdf - Accepted Version Download (4MB) | Preview |
|
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg Download (0B) |
Abstract
Apakah suatu i madhhab/i itu bagaikan sebuah Kumpulan hUkum Islam seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (Perdata), sehingga pengikut i madhhab/i tersebut tinggal mengambil hukum tertentu dari Kumpulan hukum Islam tersebut sesuai dengan yang diperlukan? Tentu jawabnya, pada mulanya atau pada dasarnya tidak demikian. Sejak awal -katakanlah sejak masa isahaba/i - ulama berijtihad/i (berpikir bebas). Hasil ijtihad/i itulah yang kemudian kita kenal dengan nama hukum Islam. Sudah barang tentu disana ada (dalam jumlah yag tidak begitu banyak) ketentuan-ketentuan yang rinci tentang hukum Islam yang sudah disebutkan dalam al-Quran maupun maupun Hadith. Pada masa isahaba/i dan itabiun/i simbol kedaerahan untuk menyebutkan suatu i madhhab/i belumlah muncul. Pemikiran hukum Islam selalu dinisbatkan kepada nama pribadi dari para tokoh itu. Umpamanya, pendapat Umar b. al-Khattab, A isha, Zayd b. Thabit, Ibn Umar, Said b. al-MUsayyab dll. Baru pada zaman itabiun/i kecil, terutama sekali generasi Abu Hanifa, Ibn Abi Layla, Malik, dan al-Awzai, nama i madhhab/i yang dinisbatkan pada daerah itu terwujud; yakni i madhhab/i yang disebut oleh Joseph Schact dengan nama iancient schools of law,/i dan oleh Ahmad Hasan dengan sebutan i early schools of law./i Maka muncullah nama iahl al-Iraq, ahl al-Madina,/i dan iahl-Sham/i. Pada masa ini juga terbiasa mengunggulkan sebagai ulama melebihi yang lainnya. sebutan i madhhab/i kedaerahan ini dipakai oleh al-Shaybani di dalam beberapa tulisannya, antara lain ial-Syiar al-Kabii dan iKitab al-Hujja ala abl alMadina,/i dan oleh al-Shafii didalam ial-Umnya,/i disamping yang lainnya. Sejak gerakan yang dilancarkan alo-Syafii, nama kedaerahan mulai memudar dan berganti dengan nama perorangan. Maka pada waktu imadhhab/i muncul dalam bentuknya yang baru, kini nama perorangan menjadi sebutan imadhhab/i tersebut, seperti imadhhab/i HAnafi yang dinisbatkan kepada Abu Hanifa, imadhhab/i Maliki yang dinisbatkan kepada MAlik b. Anas, imadhhab/i Shafii yang dinisbatkan kepada Muhammad b. Idris al-Shafii, dan imadhhab/i Hanbali yang dinisbatkan kepada Ahmad b. Hanbal.b
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Madhhab, Ijtihad, Hukum Islam |
Subjects: | Al Jamiah Jurnal |
Divisions: | E-Journal |
Depositing User: | Edi Prasetya [edi_hoki] |
Date Deposited: | 15 Apr 2013 18:27 |
Last Modified: | 15 Apr 2013 18:27 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/383 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |