MUATAN HADIS-HADIS NABI DALAM SYAIR PERAHU KARYA HAMZAH FANSURI

M. AHSIN, NIM. 16550015 (2019) MUATAN HADIS-HADIS NABI DALAM SYAIR PERAHU KARYA HAMZAH FANSURI. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (MUATAN HADIS-HADIS NABI DALAM SYAIR PERAHU KARYA HAMZAH FANSURI)
16550015_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (MUATAN HADIS-HADIS NABI DALAM SYAIR PERAHU KARYA HAMZAH FANSURI)
16550015_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Muatan Hadis-hadis Nabi dalam Syair Perahu Karya Hamzah Fansuri,” Sebagaimana lazimnya karya-karya sastra, di dalamnya terdapat kandungan-kandungan ajaran tertentu, salah satu di antaranya ialah ajaran tasawuf. Dalam hal ini syair perahu merupakan karya yang termasuk memuat ajaran tasawuf di dalamnya. Bait-bait syair perahu mengandung muatan makna yang serupa dengan makna-makna yang terdapat di dalam hadis-hadis Nabi. Syair perahu sangat kompleks dengan tanda-tanda di dalamnya seperti perahu, anak dagang, laut, pulau, dan lain-lainnya. Berbeda dengan ulama hadis yang memahami hadis dengan metodologi yang jelas dan sistematis, ulama tasawuf belum memiliki metodologi baku baik dalam menentukan keotentikan hadis maupun pada proses pemahamannya atas sebuah hadis. Hal ini disebabkan karena hadis-hadis yang dirujuk merupakan hadis-hadis yang mengandung makna yang bersifat esoteris. Belum adanya metodologi baku dalam proses pemahaman hadis ulama tasawuf setidaknya disebabkan oleh hadis-hadis yang dirujuk mengandung muatan makna spiritualitas keislaman yang bersifat multitafsir, sehingga untuk menghasilkan metodologi yang baku dan tepat belum bisa diwujudkan. Dengan demikian, sastra menjadi sebuah wadah bagi ulama tasawuf utuk menyampaikan ajaran-ajarannya. Untuk memahami isi kandungan syair perahu maka penulis dalam menganalisis tanda-tanda yang terdapat di dalam Syair Perahu tersebut menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori semiotika yang khusus mengkaji tentang tanda-tanda. Semiotika tidak terbatas pembahasannya pada tanda-tanda saja akan tetapi juga berbagai hal yang berhubungan dengan tanda tersebut, meliputi cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain, transmisinya, latar sosial, serta resepsi orang-orang yang membacanya. Berbagai aspek yang dikaji dengan menggunakan teori semiotika sangat sesuai kemudian untuk dijadikan sebagai teori dalam memahami Syair Perahu. Hasil dari penelitian ini ialah ditemukan adanya pemahaman hadis yang dilakukan oleh Hamzah Fansuri di dalam Syair Perahu. Selain itu, makna yang terkandung di dalam syair perahu memiliki makna serupa dengan hadis-hadis Nabi. Oleh karena itu dapat viii dipahami bahwa sastra, dalam penelitian ini yaitu syair, dapat dijadikan sebagai salah satu wadah dalam proses transmisi ajaran-ajaran yang terdapat di dalam hadis-hadis Nabi. Adapun hadis-hadis yang terdapat di dalam Syair Perahu ditemukan di dalam kutub at-Tis’ah di mana hadis-hadis tersebut bersifat esoteris yang pembahasannya meliputi keimanan, keilmuan, mempersiapkan amalan, eskatologi alam barzah, tauhid, dan lain-lainnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. M. Alfatih Suryadilaga, M. Ag
Uncontrolled Keywords: Syair Perahu, kutub at-Tis’ah,
Subjects: Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 08 Sep 2020 10:30
Last Modified: 08 Sep 2020 10:30
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38354

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum