KONSEP KEHENDAK BEBAS MANUSIA STUDI KOMPARATIF MUHAMMAD ABDUH DAN AUGUSTINUS

Mukhtar Saifuddin, NIM: 15510012 (2019) KONSEP KEHENDAK BEBAS MANUSIA STUDI KOMPARATIF MUHAMMAD ABDUH DAN AUGUSTINUS. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (KONSEP KEHENDAK BEBAS MANUSIA STUDI KOMPARATIF MUHAMMAD ABDUH DAN AUGUSTINUS)
15510012_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KONSEP KEHENDAK BEBAS MANUSIA STUDI KOMPARATIF MUHAMMAD ABDUH DAN AUGUSTINUS)
15510012_BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Manusia sebagai subyek tentunya mempunyai peranan dan kendali penuh atas perbuatannya. Manusia dengan kesadarannya berpikir dan mempertimbangkan serta mengkalkulasikan sebuah konsep yang ia tangkap melalui daya inderanya. Kemudian barulah dengan kemauan serta daya usahanya ia mampu melakukan apa yang telah ia pikirkan. Kehendak bebas yang dimiliki manusia menjadikannya sebagai seorang makhluk yang merdeka. Berbeda dengan makhluk Tuhan yang lainnya, manusia diberikan kebebasan dalam menentukan jalan hidupnya sendiri. Sebagaimana konsep kehendak bebas (free will) yang digagas oleh Muhammad Abduh dan Augustinus, dijelaskan mengenai manusia yang menggunakan akalnya mampu untuk mengetahui bahwa ada sebuah daya berbuat yang bebas di dalam dirinya. Kebebasan tersebut merupakan fitrah yang Tuhan ciptakan dalam dirinya. Manusia mampu mengusahakan sebuah kebahagiaan yang menjadi tujuan hidupnya dengan memaksimalkan perbuatannya kearah yang lebih baik. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa manusia juga mampu melakukan sebuah keburukan dengan menggunakan kehendak yang ia miliki. Abduh dalam konsepnya menitikberatkan akal sebagai sarana utama manusia untuk mengetahui sesuatu yang metafisik, sepert Tuhan beserta sifatsifat- Nya, malaikat dan ruh. Kehadiran akal dalam diri manusia menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Dengan menggunakan akal manusia mampu berpikir kritis dan sistematis untuk menghadapi persoalan-persoalan yang dihadapinya. Akan tetapi meskipun manusia memiliki kehendak bebas, sifat kehendaknya tidaklah absolut. Manusia memiliki batasan-batasan yang tidak bisa ia atasi. Sedangkan Augustinus berargumentasi bahwa pada proses penciptaan manusia, telah Tuhan tanamkan dalam dirinya ketetapan berupa kodrat asal. Kodrat asal tersebut berupa sebuah pengetahuan tentang kebenaran dan pengetahuan akan hukum Tuhan juga sebuah daya kehendak yang bebas. Kehendak bebas manusia bagi Augustinus bersifat mutlak. Tidak ada hal apapun yang dapat membatasi manusia dalam perbuatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep kehendak bebas manusia Muhammad Abduh dan Augustinus untuk membangkitkan semangat dalam menjalani hidup serta tidak fatalis dalam segala kondisi. Dengan demikian fokus penelitian ini adalah kehendak bebas manusia. Penelitian ini merupakan library research. Oleh sebab itu data yang diambil adalah berupa bahasanbahasan pustaka (buku, jurnal, artikel ilmiah). Dengan adanya kedua tokoh ini, peneliti akan menggunakan metode desktiptif analitis serta komparatif dengan menggunakan pendekatan filosofis. Sehingga dengan pendekatan tersebut, penelitian ini menunjukkan konsep-konsep yang argumentatif sehingga dengan mudah mencari poin-poin pentingnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Robby Habiba Abror, S. Ag., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Muhammad Abduh, Augustinus, Kehendak Bebas, Akal.
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 10 Sep 2020 13:37
Last Modified: 10 Sep 2020 13:37
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38370

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum