SULUK DALAM TAREKAT NAQSYABANDIYAH KHOLIDIYAH (MAJELIS DZIKIR HASAN MA’SHUM)

Abdillah Nur Tammami, NIM. 15510007 (2019) SULUK DALAM TAREKAT NAQSYABANDIYAH KHOLIDIYAH (MAJELIS DZIKIR HASAN MA’SHUM). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (SULUK DALAM TAREKAT NAQSYABANDIYAH KHOLIDIYAH (MAJELIS DZIKIR HASAN MA’SHUM))
15510007_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (SULUK DALAM TAREKAT NAQSYABANDIYAH KHOLIDIYAH (MAJELIS DZIKIR HASAN MA’SHUM))
15510007_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini membahas tentang tarekat Naqsyabandiyah Kholidyah dalam Majelis Dzikir Hasan Ma’shum, yang difokuskan pada konsep suluk-nya. Pokok permasalahan dalam penelitian ini dirincikan menjadi tiga sub masalah. Pertama, mengenai sejarah dan perkembangan tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyah berdasarkan versi Majelis Dzikir Hasan Ma’shum. Kedua, makna hakikat Mursyid, Murid, serta amaliah dalam tarekat tersebut secara menyeluruh. Ketiga, konsep suluk dalam karakteristik serta substansinya berdasarkan ajaran tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyah dalam Majelis Dzikir Hasan Ma’shum. Penelitian ini menggunakan metode historistas dan deskriptif interpretatif. Penggunaan metode historistas ini berkaitan dengan analisa perkembangan serta penyebaran-nya di dunia, terkhusus di nusantara. Perkumpulan-perkumpulan tarekat yang berhaluan Naqsyabandy sangatlah banyak, sehingga perlu adanya penarikan garis batas dari segi-segi silsilah ke-mursyidan. Kesejarahan suatu tarekat tidak pernah lepas dari unsur pewaris silsilah, yakni dari ke-guruan sekaligus penerus ke-mursyidan. Sedangkan metode deskriptif dan interpretatif adalah untuk memaparkan hasil wawancara dari narasumber terkait, dan memberikan beberapa argumen sebagai fariabel pendukung untuk mencermati suluk secara ilmiah. Pada penelitian ini dihasilkan beberapa temuan, yakni mengenai kejelasan historitas tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyah menurut Majelis Dzikir Hasan Ma’shum, dan isi daripada substansi suluk. Sejarah tarekat Naqsyabandyah Kholidiyah dalam Majelis Dzikir Hasan Ma’shum memiliki keperbedaan yang signifikan dengan tarekat yang lain, yakni ditemukanya garis silsilah dalam kepenerusan mursyid yang berbeda. Temuan tersebut didapat dari urutan yang ke-30, dari silsilah tersebut memberikan ciri khas tersendiri bagi Majelis Dzikir Hasan Ma’shum tersebut. Temuan yang kedua adalah pada lima kurikulum atau amalan wajib bagi pengamalnya, yakni wirid sendiri, wirid berjamaah (tawajuh), ubudiyah, suluk, dan ziarah. Dari kelima kurikulum tersebut tidak dapat dipilih atau ditinggalkan salah satunya, kelima-nya saling terkait dalam proses pengamalan tasawuf menurut ajaran tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyah berdasarkan Majelis Dzikir Hasan Ma’shum. Namun diantara kelima-nya terdapat satu amalan yang sangat sarat makna, dikarenakan kompleksitas hakikatnya, yakni suluk, bahwa suluk memiliki suatu keutamaan proses tersendiri bagi pelakunya, suluk sangat erat sekali dengan proses spiritual secara dimensional.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. Zuhri, S.Ag. M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Tasawuf, Tarekat, Hakikat, Suluk.
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 10 Sep 2020 13:38
Last Modified: 10 Sep 2020 13:38
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38373

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum