PEMAHAMAN DOSEN DAN MAHASISWA TERHADAP IMPLEMENTASI PARADIGMA INTEGRASI-INTERKONEKSI ILMU DALAM PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAK.ULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA

Suwadi, . (2009) PEMAHAMAN DOSEN DAN MAHASISWA TERHADAP IMPLEMENTASI PARADIGMA INTEGRASI-INTERKONEKSI ILMU DALAM PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAK.ULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA. In: PENDIDIKAN ISLAM DALAM WACANA INTEGRASI-INTERKONEKSI. Bunga Rampai, - (-). Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Yogyakarta, pp. 1-41. ISBN 602-95578-5-5

[img]
Preview
Text (PENDIDIKAN ISLAM DALAM WACANA INTEGRASI-INTERKONEKSI)
Suwadi - PEMAHAMAN DOSEN DAN MAHASISWA TERHADAP IMPLEMENTASI PARADIGMA INTEGRASI-INTERKONEKSI ILMU DALAM PEMBELAJARAN DI JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.pdf - Published Version

Download (26MB) | Preview

Abstract

Berubah atau mati"1, demikian Rhenald Kasali mengingatkan 11t11 a change maker(s) untuk tetap menciptakan perubahan dan kchcranian yang luar biasa. Nabi Isa wafat disalibkan, Martin Luther King, Mohandas (Mahatma) Gandhi, dan Abraham Lincoln mati I rtembak. Dalai Lama hidup di pengasingan. Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Di dunia pendidikan, tokoh-tokoh perubahan juga bisa disimak, antara lain Ki Hajar Dewantara, Moh. Syafei, Mr. Suwandi, Kung Fu Tse, Aristoteles, Cicero, John Loke, Jean Jacques Rouseau, Herbert Spencer, John Dewey2 dan Athiyah al­Abrasyi. Semua tokoh tersebut mengemban misi mewujudkan peristiwa perubahan tingkah laku3 (baca: belajar) bagi peserta didik dan juga pendidik. Pendidik sebagai agent of change memiliki peran yang signifikan dalam menembus batas-batas perkembangan potensi pada peserta didik. Pendidik tidak cukup dengan bermodalkan pengetahuan saja, tetapi juga perlu ditingkatkan pada level pemahaman. Pada level pemahaman ini pendidik bisa dilihat dari indikasi kemampuannya dalam mencirikan, mengasosiasikan, membandingkan, mengubah, menguraikan, membedakan, mendiskusikan, mencontohkan, dan menyimpulkan terhadap suatu obyek.4 Pada dataran realitas, dijumpai beberapa kelemahan pendidik dalam memerankan dirinya sebagai sosok yang menjadi idola peserta didik dalam peristiwa belajar. Asumsinya, pertama, pendidik ( dosen) tidak memiliki cukup pengetahuan ten tang objek formal dan ma­terial dari sebuah materi perkuliahan. Hal ini berdampak pada ketidakmapanan teori yang dikembangkan dan arah pengembangan teori yang akan dibentuk. Oleh karena dosen sebagai penentu arah pengembangan keilmuan, lalu bagaimana dengan nasib mahasiswa sebagai follower creative and inovative. Tentu ini menjadi kegelisahan peneliti.

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: Pendidikan Agama Islam
Subjects: Pendidikan Agama Islam
Divisions: Buku
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 19 Feb 2020 14:36
Last Modified: 16 Sep 2020 09:48
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/38457

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum