INTERNALISASI NILAI-NILAI AKHLAK SISWA MTs YAJRI PAYAMAN MAGELANG

Bintan Maharani, NIM. 17204010139 (2019) INTERNALISASI NILAI-NILAI AKHLAK SISWA MTs YAJRI PAYAMAN MAGELANG. Masters thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (INTERNALISASI NILAI-NILAI AKHLAK SISWA MTs YAJRI PAYAMAN MAGELANG) 17204010139_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (49MB) | Preview
	Text (INTERNALISASI NILAI-NILAI AKHLAK SISWA MTs YAJRI PAYAMAN MAGELANG) 17204010139_BAB II_sampai_SEBELUM_BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Latar belakang permasalahan penilitian ini ialah ditemukannya fenomena-fenomena penyimpangan akhlak siswa MTs Yajri Payaman Magelang yang notabene terintegrasi dengan pondok pesantren. Pihak madrasah telah melakukan usahausahanya untuk mengatasi segala permasalahan akhlak yang ada, akan tetapi permasalahan akhlak tidak kunjung selesai. Dari hal inilah penulis mempunyai alasan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi, serta analisis data mengunakan metode trianggulasi. Hasil penelitian mengenai internalisasi nilai-nilai akhlak siswa MTs Yajri Payaman Magelang ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai-nilai akhlak di MTs Yajri Payaman meliputi akhlak perseorangan, akhlak berkeluarga, akhlak sosial, akhlak bernegara, dan akhlak beragama. MTs Yajri Payaman telah membentuk berbagai program dalam rangka internalisasi nilai-nilai akhlak siswa diantaranya penerapan kurikulum 2013 yang menuntut adanya penanaman nilai, koordinasi antara guru, pamong, dan kesiswaan yang selalu memonitor perilaku siswa, penanganan masalah dengan segera oleh BK, pengkajian kitab-kitab akhlak, memasukkan pembelajaran akhlak dalam setiap kegiatan, pemasangan CCTV di berbagai sudut, jaga malam oleh guru-guru putra, juga pengasuh pondok pesantren selalu terjun langsung dalam memperhatikan kegiatan guru dan siswa. Berbagai program tersebut sebagian berhasil menjadi metode internalisasi nilai-nilai akhlak siswa, sebagian yang lain belum mampu menjadi metode internalisasi. Program yang berhasil menjadi metode internalisasi diantaranya koordinasi guru, pamong serta kesiswaan, penanganan segera oleh BK, pengkajian kitabkitab akhlak dan memasukkan pembelajaran akhlak dalam setiap kegiatan. Untuk pemasangan CCTV dan jaga malam oleh guru sebenarnya bisa dikatakan berhasil menjadi metode internalisasi nilai-nilai akhlak siswa akan tetapi perlu adanya sikap konsisten dalam melaksanakannya. Sedangkan program yang dikatakan tidak berhasil ialah implementasi kurikulum 2013, dikarenakan tidak tersedianya sarana prasarana yang mendukung dan kurangnya pemahaman guru mengenai dokumen dan implementasi kurikulum 2013 tersebut. Keberhasilan program-program tersebut ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap positif pada diri siswa, baik akhlak individu, akhlak dalam keluarga, akhlak bermasyarakat dan akhlak bernegara. Gagalnya program, tidak terjalinnya kerjasama antara tripusat pendidikan, tidak menghayati visi misi madrasah, diskontinuitas program, kerja pamong yang tidak maksimal menjadi faktor-faktor penghambat proses internalisasi nilai-nilai akhlak siswa yang perlu segera ditindak lanjuti.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item