KONSEP KECANTIKAN PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF HADIS (Kajian Ma’anil Hadis)

HAYATUN THAIBAH, NIM. 16551006 (2020) KONSEP KECANTIKAN PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF HADIS (Kajian Ma’anil Hadis). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEP KECANTIKAN PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF HADIS (Kajian Ma’anil Hadis))
16551006_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KONSEP KECANTIKAN PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF HADIS (Kajian Ma’anil Hadis))
16551006_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Perempuan secara kultural dianggap sudah sewajarnya mempercantik dirinya. Persoalan mempercantik diri seringkali didominasi dan dikonstruksi oleh media, baik media sosial maupun media cetak (majalah). Banyak perempuan terbawa arus dengan apa yang diidealkan oleh media. Konsep kecantikan yang media tawarkan berdasarkan pada hal yang sifatnya sempurna, seperti memiliki wajah yang glowing, kulit putih, postur badan yang tinggi dan lainya. Selain media, budaya juga sangat mempengaruhi konsep kecantikan. Budaya mengarahkan perempuan untuk terus mengikuti perkembangan zaman dalam hal mempercantik diri. Dengan pelbagai permasalahan yang ada, maka timbul pertanyaan, apa yang melatarbelakangi adanya pergeseran pemahaman terhadap makna kecantikan. Bagaimana hadis memahami konsep kecantikan secara komprehensif serta relevan dan tidak menyudutkan perempuan dalam melakukan perawatan kecantikan. Berdasarkan realitas diatas, penulis tertarik meneliti dalam kacamata hadis. Penulis mengangkat dua rumusan masalah: pertama, apa pemahaman hadis-hadis tentang kecantikan. Kedua, bagaimana relevansinya untuk konteks Indonesia dewasa ini. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, penulis menggunakan metode deskriptif analitis guna menganalisis data-data secara jelas. Penulis menggunakan teori ma’anil hadis yang digagas oleh Nurun Najwah. Langkah awal penelitian ini menguji validitas hadis dengan aspek sanad dan matan. Kemudian dalam memahami hadisnya penulis menggunakan langkahlangkah dengan beberapa aspek: bahasa, konteks historis, kajian tematikkomprehensif, serta memaknai hadis dengan menentukan tujuan/gayah, menarik ide dasar pemahaman hadis. Langkah terakhir, penulis melakukan analisis terhadap konteks Indonesia dewasa ini yang terpengaruh oleh budaya dalam menentukan standar kecantikan serta dampak yang ditimbulkan dari pengaruh tersebut. Hasil penelitian ini adalah: pertama, hadis-hadis yang diteliti, baik secara aspek sanad maupun aspek matan dapat dipegangi sebagai hadis yang riwayatnya bersumber dari Nabi SAW. Adapun “ide dasar” yang dapat dipahami dari hadishadis tentang kecantikan adalah “perempuan mempercantik diri didasarkan pada keinginannya dan ia paham dengan segala konsekuensinya”. Berdasarkan ide dasar tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep kecantikan dalam perspektif hadis didasarkan keputusan penuh perempuan dalam menghiasi dirinya. Dengan mempertimbangkan beberapa hal: tidak menyakiti, tidak membahayakan dan sesuai norma agama. Kedua, terkait dengan konteks Indonesia, perempuan dijadikan sebagai objek dari kecantikan dan sengaja diarahkan pada budaya konsumtif yang dikonstruksi oleh globalisasi, media digital dan kapitalis. Dalam perspektif hadis, perempuan perlu mengambil sikap dalam menentukan standar kecantikan yang disesuaikan dengan kemampuan dan tanggung jawabnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Nurun Najwah, M. Ag
Subjects: Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 28 Apr 2020 11:53
Last Modified: 28 Apr 2020 11:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39130

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum