TOTAL QUALITY MANAGEMENT ABAD 21 KAJIAN PRAKTIK MANAGEMEN DI PRODI PGMI FITK UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

ASNAFIYAH, - (2013) TOTAL QUALITY MANAGEMENT ABAD 21 KAJIAN PRAKTIK MANAGEMEN DI PRODI PGMI FITK UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. Documentation. PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH, YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text
penelitian TQM asna baru.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Kenyataan menunjukan bahwa perubahan dalam berbagai segi kehidupan dan penghidupan manusia memang selalu terjadi. Demikian pula dengan umat manusia yang akan segera meninggalkan abad ke-20 dan memasuki abad ke-21. Merupakan hal yang normal dan wajar apabila terdapat segolongan orang yang bersikap optimis menghadapi abad baru karena dengan keyakinan, daya nalar, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang dikuasainya mereka mampu menghadapi masa depan dengan segala permasalahan, ketidakpastian, dan bahkan ancaman. Sebaliknya, adapula segolongan manusia yang diliputi rasa pesimis menghadapi era baru karena pengamatan dan mungkin pengalaman mereka menunjukkan bahwa umat manusia tidak henti-hentinya dilanda berbagai krisis yang timbul dan seolah-olah di luar batas kemampuan manusia untuk menghadapinya. Bagi orang yang mendapat kepercayaan untuk menduduki berbagai jabatan manajerial pada semua bentuk organisasi, terjadinya perubahan yang akan dihadapi pada abad 21 sungguh merupakan suatu tantangan. Oleh karena itu, seorang manajer harus mampu mengolah organisasi yang dipimpinnya secara proaktif mengambil langkahlangkah dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi, khususnya yang mempunyai dampak kuat terhadap jalannya roda organisasi yang dipimpinnya. Pertumbuhan yang dialami oleh Jepang, Singapura, Taiwan, dan Hongkong adalah dua kali lebih besar dari yang dialami oleh negara-negara Barat. Hal ini menyiratkan bahwa secara sendiri-sendiri, perusahaan-perusahaan di Asia Timur itu tentu dimanajemeni dengan baik. Telah terbukti keunggulan ini bukan disebabkan oleh upah yang rendah. Dengan semakin mendekatnya apa yang disebut sebagai Abad Pasifik ini, apakah yang bisa dipelajari oleh Barat dari negara-negara di Timur Jauh ini? Dapatkah metode Jepang dan Cina, yang walaupun kadang-kadang belum tentu sama, bisa dicangkokkan ke dalam perusahaan-perusahaan Barat? Mengapa Jepang bisa begitu berhasil dalam memotivasi tenaga kerja?1 Keterlibatan sumber daya manusia di semua lapisan, ternyata menyebabkan berkurangnya sikap penolakan karyawan terhadap perubahan dan teknologi canggih yang ditawarkan. Tantangan pendidikan abad 21 adalah berfokus pada kepuasan konsumen sehingga menuntut manajemen pendidikan dikelola secara efektif dan efisien sebagai ukuran kinerja manajemen pendidikan. Dampak dari globalisasi dalam sistem pendidikan adalah manajemen pendidikan dituntut senantiasa meningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk mengimbangi perkembangan teknologi dan masuknya lembaga pendidikan asing dengan sistem keterbukaan. Mengacu pada pendidikan abad 21, untuk memuaskan kebutuhan pengguna/user, maka kurikulum, fasilitas, teknologi di lembaga pendidikan harus berfokus pada kepuasan pelanggan dan adaptif dengan kebutuhan pengguna. Bagi perguruan tinggi, salah satu metode untuk mencapai tujuan tersebut adalah berkolaborasi dengan sistem yang saling menguntungkan antara lembaga pendidikan (perguruan tinggi) dengan user/pengguna. Bentuk kerjasama dalam manajemen abad 21 adalah kolaborasi antara pendidikan, bisnis, masyarakat dan pemerintah. Dengan kolaborasi maka sudut pandang manajemen pendidikan lebih komprehensif yaitu: (1) menguasai subyek utama dan tema abad-21, (2) keterampilan belajar dan inovasi, (3) keterampilan informasi, media dan teknologi, dan (4) keterampilan hidup dan karir sebagai suatu sistem. Mengacu pada pendidikan abad 21, perguruan tinggi perlu menyusun kurikulum dengan melibatkan stakeholder sehingga dapat memuaskan kebutuhan calon pemakai (user) dan bukan sekedar berdasar pengalaman pada masa yang lalu. Kurikulum yang dikembangkan oleh perguruan tinggi dimulai dari mengidentifikasi kualifikasi minimum yang dibutuhkan oleh pelanggan, berfokus pada kepuasan pelanggan, dengan menyiapkan fasilitas, teknologi, daya juang dan kreativitas mahasiswa yang mengantisipasi dengan kebutuhan masyarakat (dinamis dan proaktif). Kurikulum setiap empat tahun minimal perlu dievaluasi baik dari aspek input, proses, unsur penunjang, kualitas SDM dan lingkungan faktor internal Prodi PGMI merupakan salah satu prodi yang ada di beberapa perguruan tinggi Islam (di bawah Kemenag) dan juga perguruan tinggi umum (di bawah Kemendikbud). Biasanya prodi ini berada di fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (yang berada di lingkup Kemenag), dan bagi lingkup Kemendikbud berada di fakultas Agama Islam. Prodi PGMI merupakan prodi yang relatif diminati oleh masyarakat. Lulusan prodi PGMI adalah calon guru di pendidikan dasar. Meningkatnya minat masyarakat untuk memilih program ini dikarenakan fakultas pendidikan trennya sedang meningkat. Selain itu prodi PGMI dianggap oleh masyarakat, dapat menjanjikan pekerjaan. Dikarenakan prodi ini sangat diminati oleh masyarakat, maka sudah saatnya mulai memikirkan dirinya untuk berbenah menuju prodi yang bermartabat, berkualitas. Abad 21 adalah abad/era kualitas, profesional. Oleh karenanya manajemen di prodi PGMI harus berorientasi pada manajemen profesional yang pada gilirannya kelak dapat membangun calon guru yang profesional. Manajemen abad 21 adalah metode pendidikan yang berusaha mengantisipasi perubahan dunia yang otomatik, multi disipliner, terampil dan daya juang serta prinsip efektif dan efisien, etos kerja, melatih ketahanan mental dan moral, sebagai elemen dalam manajemen pendidikan dan pengajaran. Terkait dengan uraian di atas, maka penting bagi prodi PGMI untuk mulai melangkah yang sebelumnya tentu diawali dengan mulai memunculkan inspirasi membagun manajemn yang baik dan profesional yang mampu mengantisipasi abad 21. Semua itu dapat dilakukan dengan baik apabila ada studi awal terkait dengan manajemen prodi PGMI. Oleh karena itu menjadi sesuatu yang urgen untuk melakukan penelitian manajemen di prodi PGMI. Tujuan utama prodi PGMI adalah mempersiapkan peserta didiknya untuk memasuki dunia kerja. Dengan demikian prodi PGMI harus laju jalannya dan jangan hanya "berjalan di tempat". Bila ini terjadi maka akan dapat menjamin lulusannya segera memasuki pasar kerja dan menjadi guru yang handal. Untuk dapat tercapainya inspirasi di atas, maka kebijakan link and match dalam penyelenggaraan prodi PGMI menjadi efektif karena program-program di prodi PGMI relevan dengan kebutuhan pasar/madarash atau sekolah. Manajemen prodi mencakup masalah yang sangat luas, yaitu kepemimpinan, perencanaan, pengorganisasian, supervisi, manajemen personalia, manajemen kemahasiswaan, manajemen kurikulum, manajemen bimbingan dan konseling, manajemen perawatan preventif sarana dan prasarana, manajemen keuangan, manajemen mutu terpadu, yang secara khusus sistem pendidikan di prodi PGMI memiliki unsurunsur yang perlu diperhatikan dalam pengelolaannya, misalnya visi, misi, tujuan pendidikan, prinsip kebutuhan individu dan masyarakat, serta jaringan dengan organisasi profesi. Selain yang disebutkan di atas, prodi PGMI mempunyai kewajiban moral untuk memberikan layanan pendidikan agama kepada peserta didik, yang pad gilirannya kelak, calon guru lulusan prodi PGMI mampu menjadi guru agama di pendidikan dasar serta juga mampu menjadi contoh atas perilaku islami di masyarakat. Bahkan target yang dicanangkan oleh prodi PGMI adalah mampu mencetak lulusan menjadi booster akan perubahan moral masyarakat. Hal ini tentunya membeutuhkan manajemen yang spesifik yang tidak dimiliki oleh prodi sejenis yang tidak ada tanggunga jawab moral akan perilaku islami masyarakat. Manajemen prodi PGMI sudah saatnya dikelola secara profesional dan memberikan output serta outcome yang baik yang diperlukan stakeholder. Untuk menjamin sustainable maka prodi PGMI harus memiliki daya saing yang kuat. Salah satu yang harus disiapkan dalam manajemen pengelolaan secara efektif dan efisien maka prodi PGMI perlu memiliki Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang dapat menjamin mutu pendidikannya-quality assurance, dan memiliki sertifikat yang diakui secara internasional.

Item Type: Monograph (Documentation)
Subjects: Penelitian Dosen
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 11 May 2020 14:14
Last Modified: 11 May 2020 14:14
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39272

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum