PENGARUH GERAKAN KEBANGKITAN MESIR TERHADAP KEMUNCULAN PAHAM BARU DI MINANGKABAU

Rahmi Nur Fitri, NIM. 18200010026 (2020) PENGARUH GERAKAN KEBANGKITAN MESIR TERHADAP KEMUNCULAN PAHAM BARU DI MINANGKABAU. Masters thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PENGARUH GERAKAN KEBANGKITAN MESIR TERHADAP KEMUNCULAN PAHAM BARU DI MINANGKABAU)
FILE 1_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PENGARUH GERAKAN KEBANGKITAN MESIR TERHADAP KEMUNCULAN PAHAM BARU DI MINANGKABAU)
FILE 2_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Pada pertengahan akhir abad sembilan belas, Mesir mulai bangkit sebagai pelopor kebangkitan Islam. Pemikiran-pemikiran tokohnya mengenai modernisasi Islam, menarik perhatian Muslim di seluruh dunia. Kreativitas penyebaran paham melalui surat kabar, menjadikan gagasan Jamaluddin Al Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha tersiar dengan cepat ke Indonesia, termasuk Minangkabau. Terinspirasi dari ide-ide yang dituliskan oleh aktor-aktor tersebut, Minangkabau kembali mengalami geliat kebangkitan keagamaan untuk kedua kalinya. Berbeda dengan gerakan Paderi yang muncul karena pengaruh gerakan Wahabi di Mekkah, gelombang kedua yang lebih dikenal dengan Gerakan Kaum Mudo, banyak terinspirasi dari modernisme Mesir. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan sejauh mana pengaruh yang diberikan oleh negeri Piramid tersebut terhadap proses modernisasi Islam di Minangkabau. Georg Simmel menjelaskan bahwa salah satu faktor yang menjadi alasan terjadinya transmisi gagasan pembaharuan adalah interaksi sosial yang terjalin. Berbagai relasi tersebut terjalin disebabkan persamaan pengalaman dan emosional. Fazlur Rahman juga menegaskan bahwa modernisasi sebagai buah dari aksi dan reaksi terhadap berbagai kebijakan pemerintah kolonial. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi historis guna memahami berbagai peristiwa, persoalan, dan perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat Minangkabau pada permulaan abad dua puluh. Kesuksesan transmisi gagasan dari Mesir melahirkan berbagai pembaharuan di Minangkabau. Aktor utama perubahan tersebut dikenal dengan sebutan Kaum Mudo. Pola interaksi yang berbeda berdampak kepada proses identifikasi yang tidak sama, sehingga membentuk fragmentasi di dalam tubuh Kaum Mudo itu sendiri. Kaum Mudo gelombang pertama secara tradisi lebih cenderung kepada ortodoksi Mekkah, meskipun mereka mempraktikkan gagasan Mesir dengan baik. Berbeda dengan gelombang kedua yang memiliki relasi langsung dengan Mesir. Meskipun sama-sama tergabung ke dalam kelompok modernis, namun pengalaman memengaruhi pembentukan identifikasi dalam merepresentasikan modernisme itu sendiri. Minangkabau berhasil melakukan modernisasi keagamaan seperti diperbolehkannya penggunaan setelan seperti bangsa Eropa. Kemunculan ratusan madrasah-madrasah yang menawarkan sistem pengajaran modern menjadi pembaharuan di sektor pendidikan. Pengaruh lainnya terlihat dari munculnya Permi sebagai partai yang mengusung ideologi Islam dan kebangsaan, yang mana para tokohnya terinspirasi dari pengalaman selama berada di Mesir.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Noorhaidi Hasan, S.Ag, M.A. M.Phil, Ph.D
Uncontrolled Keywords: Minangkabau, Mesir, pembaharuan
Subjects: Kajian Timur Tengah
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Kajian Timur Tengah
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 23 Jun 2020 13:14
Last Modified: 23 Jun 2020 13:14
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39584

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum