KONSEP NEGARA STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAH DAN MUHAMMAD 'ABID AL-JABIRI

JUHARMEN - NIM. 03360182, (2010) KONSEP NEGARA STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAH DAN MUHAMMAD 'ABID AL-JABIRI. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (KONSEP NEGARA STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAH DAN MUHAMMAD ‘ABID AL-JABIRI)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (969kB) | Preview
[img] Text (KONSEP NEGARA STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAH DAN MUHAMMAD ‘ABID AL-JABIRI)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (467kB)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)

Abstract

Diskursus tentang konsep negara merupakan tema yang selalu menarik untuk dikaji, seakan-akan kajian ini tidak akan pernah habis dimakan waktu, dengan terjadinya pergesekan antara agama dan negara menjadikan diskursus ini selalu layak untuk dibahas lebih lanjut dari masa ke masa. Wafatnya Nabi Muhammad saw telah membawa persoalan tersendiri bagi umat Muslim dalam mendefenisikan arti kebersamaan yang telah dibentuk oleh Nabi Muhammad di Madinah. Terkait dengan sebuah kenyataan bahwa Allah swt menurunkan wahyu-Nya kepada, Nabi Muhammad saw bukanlah untuk menegakkan sebuah kekuasaan ataupun mendirikan sebuah negara, melainkan adalah untuk memperbaiki akhlak manusia yang telah terjerumus dalam kesesatan. Penelitian ini berjudul Konsep Negara (Studi Komparasi Pemikiran Ibnu Taimiyah dan al-Jabiri). Membahas tentang pemikiran kedua tokoh berkaitan dengan negara. Penelitian mengenai konsep negara kedua tokoh ini menjadi sangat menarik, sebab kedua pemikir ini sama-sama memiliki argumen dalam memandang sebuah Negara. Argumen dan pemikiran kedua tokoh ini pada hakikatnya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk kemaslahatan manusia, tetapi keduanya menempuh cara yang berbeda untuk mewujudkan tujuan dasar tersebut, seperti halnya dalam menyikapi wacana Islam dan negara. Ibnu Taimiyah seorang ulama klasik yang hidup dalam kekacauan yang melanda umat Islam, dimana bangsa mongol menyerang Islam dari segala arah. Dalam menghadapi kemelut tersebut beliau selalu teguh dalam setiap argumennya untuk menjadikan al-Qur'an dan hadis Nabi sebagai pegangan dan pijakan dalam memperbaiki akhlak ummat di masa itu, begitu juga dalam urusan bernegara, bagi Ibnu Taimiyah otoritas Tuhan merupakan otoritas yang tertinggi dalam negara untuk kemaslahatan ummat manusia. Ibnu Taimiyah menemukan kesalahan-kesalahan yang telah terbangun dalam kesadaran umat muslim dalam bernegara, oleh sebab itu beliau menentang ide kekhalifahan ataupun imamah yang diusung oleh para golongan yang terdapat dalam Islam. Menurut beliau bentuk ataupun struktur dalam bernegara merupakan permasalahan yang harus dikembalikan kepada masyarakat,begitu juga dalam hal pengangkatan seorang kepala negara, dengan menerima kedaulatan tuhan sebagai otoritas yang tidak bisa ditawar lagi. Sedangkan al-Jabiri merupakan seorang pemikir yang hidup pada zaman modern, pengaruh pemikiran Barat sangat kuat dalam dirinya. Menurut beliau, dalam bernegara sudah seharusnya ada pemisahan antara agama dan politik, sebab kecendrungan yang terjadi adalah dimana agama dimanfaatkan untuk kepentingan politik, oleh sebab itu agama harus dipisahkan dari politik. Harus adanya pembaharuan dalam pemikiran umat muslim dalam hal bernegara. Dengan kecendrungan yang terjadi dalam dunia Arab telah menjadikan agama sebagai mesin dalam perpolitikan sehingga menghasilkan kekuasaan tunggal, sehinga masyarakat tidak memiliki kekuatan untuk mengontrol kediktatoran tersebut. Oleh sebab itu al-Jabiri mengusung sebuah konsep demokrasi, bahwasanya setiap individu dalam masyarakat memiliki hak untuk ikut serta dalam memilih pemimpinnya, dan cita-cita tersebut tidak akan dapat berjalan sempurna tanpa adanya kesadaran demokrasi dalam sebuah negara. Dengan harapan hak-hak masyarakat dalam bernegara memiliki posisi yang sama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. AGUS MOH NAJIB, S.Ag., M.Ag. 2. BUDI RUHIATUDIN, S.H., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Negara, Ibnu Taimiyah, al-Jabiri
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 30 Aug 2012 22:34
Last Modified: 30 Aug 2012 22:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3971

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum