PEMIKIRAN BENAZIR BHUTTO TENTANG RELASI ISLAM DAN NEGARA

LUKMAN SANTOSO - NIM. 05370034, (2010) PEMIKIRAN BENAZIR BHUTTO TENTANG RELASI ISLAM DAN NEGARA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (PEMIKIRAN BENAZIR BHUTTO TENTANG RELASI ISLAM DAN NEGARA)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (893kB) | Preview
[img] Text (PEMIKIRAN BENAZIR BHUTTO TENTANG RELASI ISLAM DAN NEGARA)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (359kB)

Abstract

Pakistan merupakan sebuah negara Islam yang merdeka pada 14 Agustus 1947. Sejak kemerdekaannya, terdapat perbedaan pendapat dikalangan kaum muslim Pakistan yang terdiri dari kelompok sekular, moderat dan Islamis tentang bagaimana seharusnya penerapan relasi Islam dan negara di Pakistan, sehingga menimbulkan kemelut politik yang berkepanjangan ketika Pakistan mencari identitasnya selaras dengan kehendak rakyat dan para pemimpinnya. Kemelut politik Pakistan yang tak berkesudahan inilah yang kemudian menggugah politisi dan pemikir perempuan Pakistan, yakni Benazir Bhutto untuk berkiprak di dunia politik. Latar belakang keluarga yang sejak kecil melibatkannya dalam kehidupan politik, kemudian dididik menjadi muslim demokratis dan toleran,serta belajar dalam pendidikan ala Barat, menjadi sosialisasi politik baginya untuk kemudian menerapkan pemikiran yang unik, yang mendasarkan pertimbangannya pada aspek subtantif pemaknaan Islam di Pakistan sebagai negara Islam. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah bagaimana pemikiran Benazir Bhutto tentang relasi Islam dan Negara?, Bagaimana kontribusi pemikiran Benazir Bhutto tentang relasi Islam dan Negara bagi Pakistan? Serta Bagaimana relevansi pemikiran Benazir Bhutto tentang relasi Islam dan Negara bagi Indonesia?. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana pola relasi Islam dan Negara menurut pemikiran Benazir Bhutto, menjelaskan bagaimana kontribusi pemikiran Benazir Bhutto bagi Pakistan serta menjelaskan relevansi pemikiran Benazir Bhutto tentang relasi Islam dan Negara bagi Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Yakni penelitian yang merupakan data dari buku, majalah, atau karya ilmiah yang relevan yang terkait dengan penelitian ini dijadikan sebagai bahan rujukan untuk mengkaji pemikiran tokoh. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitis, yaitu menggambarkan dan menguraikan pokok permasalahan yang diteliti secara proporsional dengan melalui proses analisis. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang lazim dugunakan dalam studi awal atau studi yang bersifat eksploratif. Analisis dilakukan dengan menggunakan penalaran deduktif dan induktif untuk mendapatkan jawaban dari persoalan yang diteliti. Pendekatan yang ditempuh dalam penelitian ini adalah pendekatan historis-sosiologis. Pendekatan historis digunakan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pemikiran tokoh tersebut lahir. Sedangkan pendekatan sosiologis bertujuan untuk menemukan relevansi pemikiran tokoh tersebut dengan realitas yang terjadi di Pakistan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui, bahwa Benazir dengan pemikirannya yang cenderung substantivistik dan tergolong bertentangan dengan mayoritas muslim Pakistan (tradisionalis dan fundamentalis) ini, ingin mengatakan gagasannya selaras dengan eksistensi, artikulasi, dan manifestasi nilai-nilai Islam yang instrinsik dalam iklim politik kebangsaan lebih penting untuk dilakukan, sekaligus amat kondusif bagi upaya pengembangan nilai Islam dalam sosok kulturalisasi masyarakat dan dunia Islam modern. Sedangkan dari pemahaman yang lebih umum, gagasan Benazir ini adalah counter wacana terhadap pemikiran yang mengidealkan bahwa Islam harus menjadi dasar negara. Pemikiran Benazir ini selaras dengan paradigma Islam yang melihat bahwa Islam tidak meletakkan suatu pola baku tentang teori negara atau sistem praktik yang harus diselenggarakan oleh umatnya, ataupun istilah-istilah teknis politik lainnya, kecuali nilai-nilai dan prinsip-prinsip etis tentang demokrasi, keadilan, egalitarianisme, persaudaraan, dan kebebasan yang justru bersifat universal, yang akhirnya sepanjang suatu negara tetap berpegang dan menyelenggarakan prinsip-prinsip universal itu, maka baik sistem maupun mekanisme yang dijalankan adalah benar menurut Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Dr. AHMAD YANI ANSHORI 2. Drs. RIZAL QOSIM, M. Si.
Uncontrolled Keywords: Benazir Bhutto, relasi Islam dan Negara, politik Islam
Subjects: Perdata Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 04 Sep 2012 16:33
Last Modified: 22 Apr 2016 11:18
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3982

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum