Pengelolaan Lahan Tanah Kapur Menggunakan Kompos dengan Penambahan Aktivator Kompos Padat

Hendrik Kurniawan, NIM. 15640047 (2020) Pengelolaan Lahan Tanah Kapur Menggunakan Kompos dengan Penambahan Aktivator Kompos Padat. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Pengelolaan Lahan Tanah Kapur Menggunakan Kompos dengan Penambahan Aktivator Kompos Padat)
15640047_BAB-I_V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (Pengelolaan Lahan Tanah Kapur Menggunakan Kompos dengan Penambahan Aktivator Kompos Padat)
15640047_BAB-II_sampai_SEBELUM_BAB_TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Tanah kapur merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur. Tanah kapur disebut juga tanah yang tidak subur dan tanah mediteran, yakni salah satu jenis tanah yang tidak memiliki unsur hara, atau memiliki unsur hara namun hanya dalam jumlah yang sedikit sekali. Hal ini menyebabkan beberapa tanaman pokok seperti jagung (Zea mays) tidak dapat tumbuh dengan subur sehingga berakibat pada hasil panen yang menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan tanaman jagung yang ditanam pada variasi media yang hanya berisi tanah kapur, tanah kapur ditambah pupuk kompos organik, dan tanah kapur ditambah pupuk kompos organik yang sudah diaktivasi (dicampur aktivator kompos padat) dengan perbandingan masing-masing 1:1, 1:2, dan 2:1. Perkembangan ini ditinjau dari karakter morfologi berupa tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun, individu yang hidup dan pH tanah juga unsur hara tanah. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dilanjutkan dengan Uji Duncan. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung terhadap perlakuan tanah kapur, tanah kapur ditambah pupuk kompos organik, dan tanah kapur ditambah pupuk kompos organik yang sudah diaktivasi memiliki hasil yang berbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan menggunakan tanah kapur ditambah pupuk kompos organik yang sudah diaktivasi dengan perbandingan 1:2 memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan dua perlakuan lainnya. Nilai yang didapatkan yakni tinggi tanaman 29.6 cm, jumlah daun 4 helai, lebar daun 3 cm, panjang daun 32.6 cm, dan 5 individu tanaman jagung. Kesimpulannya tanah kapur ditambah pupuk kompos organik yang sudah diaktivasi berpotensi dijadikan sebagai media tanam untuk pembibitan tanaman jagung (Zea mays).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Siti Aisyah, S.Si., M.Si
Uncontrolled Keywords: tanah kapur, Zea mays, kompos padat, aktivator kompos padat
Subjects: Biologi
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 28 Jul 2020 09:32
Last Modified: 28 Jul 2020 09:32
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/39854

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum