PERAN GERAKAN WAHHABI TERHADAP KERAJAAN SAUDI ARABIA PADA TAHUN 1744-1932 M

Muhamad Nashir NIM: 05120002, (2010) PERAN GERAKAN WAHHABI TERHADAP KERAJAAN SAUDI ARABIA PADA TAHUN 1744-1932 M. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (PERAN GERAKAN WAHHABI TERHADAP KERAJAAN SAUDI ARABIA PADA TAHUN 1744-1932 M)
BAB I,V.pdf - Published Version

Download (599kB) | Preview
[img] Text (PERAN GERAKAN WAHHABI TERHADAP KERAJAAN SAUDI ARABIA PADA TAHUN 1744-1932 M)
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (556kB)

Abstract

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengungkapkan secara mendalam mengenai peran gerakan Wahhabi terhadap keturunan Ibnu Sa'ud. Meskipun pada masa raja Abdul Aziz bin Abdurrahman, ajaran-ajaran Wahhabi sedikit tergantikan oleh gelombang modernitas. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa peran yang diberikan oleh Wahhabi telah menciptakan suatu sistem pemerintahan kerajaan besar bagi keturunan Ibnu Sa'ud dengan dasar-dasar pemerintah yang terwahhabikan. Oleh karena itu, untuk menuangkan sebuah peran diperlukan ketelitian memilah peristiwa dengan cermat. Pada penulisan skripsi ini, penulis berupaya meneliti sejarah peran Wahhabi terhadap Kerajaan Saudi Arabia dari masa Turki Utsmani (sebelum masa Wahhabi) sampai keturunan Ibnu Sa'ud mendeklarisan dirinya menjadi penguasa tertinggi kerajaan Saudi Arabia. Untuk meneliti persoalan tersebut penulis mengunakan pendekatan sosial politik. Dalam masyarakat Islam tradisional Arabia saat ini terdapat tiga monarki, yaitu Kerajaan Saudi Arabia (didirikan oleh aliansi Wahhabi-Sa'udi), Maroko, dan Jordan (didirikan oleh dinasti Hasyimiyah). Sistem kerajaan tidak menjadi objek peneliti penulis, akan tetapi peran Wahhabi telah membentuk suatu kerajaan yang belum tersekularisasi hingga saat ini merupakan objek penelitian ini. Dalam perjalanan sejarahnya Kerajaan Saudi Arabia, berasal dari dua bentuk kesultanan, yaitu kesultanan Najd dan Kesultanan Hijaz. Bukan hanya itu, antara tahun 1744 sampai 1932 M gelar yang digunakan oleh pemimpin tertinggi penguasa Saudi telah berganti tiga kali, yaitu Amir (penguasa politik lokal), Imam (penguasa politik lokal dan pemimpin agama), dan Raja (penguasa politik Najd dan Hijaz, pemimpin kebijakaan dalam bidang agama). Dalam hal lain, perubahan politik di sana telah merubah tradisi keberagamaan dan aturan-aturan dipaksakan pada ajaran-ajaran Wahhabi. Perubahan-perubahan tersebut di atas, berawal dari peran Muhammad bin Abdul Wahhab (tokoh dan pendiri gerakan Wahhabi) pada perjanjian Dar'iyyah tahun 1744 M dengan Amir Muhammad bin Sa'ud. Keduanya bersepakat untuk mengkampanyekan ajaran Wahhabi dan meluaskan kekuasaan Ibnu Sa'ud.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Latiful Khuluq, MA, Ph.D, BSW
Uncontrolled Keywords: gerakan Wahhabi
Subjects: Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 15 Aug 2012 19:24
Last Modified: 21 Dec 2016 13:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4029

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum