Peran Masyarakat desa dalam pembangunan desa di desa Rinca KecamatanKomodo Kabupaten Manggarai Barat NTT

Ratnasari Fajariah Abidin, - (2019) Peran Masyarakat desa dalam pembangunan desa di desa Rinca KecamatanKomodo Kabupaten Manggarai Barat NTT. Project Report. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat,Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogayakarta, Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (Peran Masyarakat desa dalam pembangunan desa di desa Rinca KecamatanKomodo Kabupaten Manggarai Barat NTT)
ANALISIS TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI PULAU RINCA KECAMATAN KOMODO NTT.pdf - Published Version

Download (519kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Surat Pernyataan Unggah Karya)
surat-surat-pernyataan1597536738.pdf - Published Version

Download (20kB) | Preview

Abstract

Pulau Rinca menjadi bagian penting dari pengelolaan Taman Nasional Komodo (TNK) Komodo. Posisi Pulau Rinca yang berdekatan dengan Pulau Komodo dan keberadaan Komodo di Pulau ini, menjadikan Pulau Rinca bagian yang penting dalam pengelolaan TNK. Pulau Rinca yang secara administratif berada dalam Wilayah Desa Pasir Panjang Kecamatan Komodo, dihuni oleh sekitar 1.557 Kepala atau sekitar 386 Kepala Keluarga1. Selama ini Pulau Rinca menjadi penopang bahkan menjadi penyangga utama dari Pengelolaan Pariwisata di TNK selain Pulau Komodo. Penulisi akan meneliti bagaimana gambaran keterlibatan masyarakat dalam pembangunan Desa di Pulau Rinca Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat, kemudian mengapa tingkat keterlibatan masyarakat dalam pembanguan di Desa Rinca Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat Rendah dan apa saja faktor yang mendukung dan penghabat keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan Desa di Pulau Rinca Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat. Penelitian ini menggukan pendekatan kualitatif dengan menggunakan studi kasus terpancang atau embandded case study, penggunaan studi kasus terpancang ini dipilih mengingat bahwa fokus penelitian telah ditentukan di awal. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pasir Panjang Pulau Rinca Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat, pemilihan lokasi ini dengan pertimbangan tingkat pertumbuhan kelompok masyarakat dan partisipasinya dalam konteks pengembangan Berdasarkan data dan hasil pengamatan serta analisis penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa pola pengembangan pariwisata halal di Pulau lombok mengarah kepada pariwisata ramah muslim, tidak mengembangkan distinasi dan objek tujuan wisata baru yang mencerminkan kebaruan dalam pengelolaan pariwisata halal. Propinsi Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu distinasi Halal Tourism telah mendeklarasikan diri sebagai salah satu distinasi utama di Indonesia, hal ini ditunjukkan dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur (PERGUB) Nusa Tenggara Barat No. 51 Tahun 2015 Tentang Wisata Syariah. PERGUB ini dimaksudkan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pelayanan kepada wisatawan agar dapat menikmati kunjungan wisata dengan aman, halal dan juga dapat memperoleh kemudahan dalam berwisata sesuai dengan konsep usaha halal tourism yang merupakan konsep yang mengintegrasikan nilai-nilai syariah ke dalam kegiatan pariwisata dengan menyediakan fasilitas dan pelayanan yang sesuai dengan ketentuan syariah. Selain dari pada itu Pemerintah NTB juga mengeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pariwisata Halal. Halal tourism dalam kontek PERGUB dan PERDA NTB di atas adalah sebagai salah satu bentuk pengelolaan pariwisata yang mengacu kepada prinsip-prinsip dasar syariah. Pariwisata syariah merupakan konsep yang mengintegrasikan nilai-nilai syariah ke dalam kegiatan-kegiatan pariwisata dengan menyediakan fasilitas dan layanan yang sesuai dengan ketentuan syariah. Dengan pengaturan tersebut seluruh bentuk kegiatan pariwisata, baik fasilitas pendukung maupun layanan sudah semestinya tunduk dan mengacu kepada kedua peraturan yang ada. Selama rentang waktu 2016 hingga awal 2018 grafik kunjungan wisatawan di Pulau Lombok melonjak sangat signifikan, dapak dari kampanye pariwisata halal di NTB cukup mampu mendokrak tingkat kunjungan wisatawan dan cukup signifikan memberikan kontribusi pendapatan asli daerah, pada satu sisi. Namun pada sisi yang lain konsepsi pariwisata halal dalam PERDA baru sebatas TAG-LINE semata, di mana pemahaman konsep ini belum secara merata dapat dipahami oleh seluruh pelaku pariwisata. Sosialisasi dan upaya memberikan pemahaman yang tepat kepada seluruh komponen belum dilakukan secara masif. Pola pengembangan pariwisata halal yang dapat dijumpai di Pulau Lombok saat ini adalah lebih kepada pengelolaan pariwisata yang ramah muslim atau muslim friendly. Hal ini dapat dilihat dalam beberapa aspek, sebagai mana data yang diperoleh, pada aspek pengeloalan distinasi; fasilitas pendukung peribadatan menjadi point utama dalam pengelolaan distinasi, belum ada pengembangan distinasi sebagai uapaya untuk menginterpretasikan PERDA yang ada. Pada aspek pengelolaan perjalanan wisata, pariwisata halal yang diupayakan adalah bagaimana kewajiban individu wisatawan muslim itu dapat dipelihara dengan baik. Sedangkan pada sisi infrastruktur pendukung seperti hotel dan restoran, masih banyak yang belum mengadaptasi PERDA sebagai acuan dalam pembangunan fisik dan fasilitas lainnya.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: Partisipasi Masyarakat; Pembangunan Desa, Nusa Tenggara Timur
Subjects: Pembangunan Desa
Pemberdayaan Masyarakat
Divisions: Penelitian
Depositing User: Dra. Khusnul Khotimah, SS, M.IP -
Date Deposited: 16 Aug 2020 10:14
Last Modified: 16 Aug 2020 10:14
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40313

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum