PEMAKNAAN SIMA’AN AL-QUR’AN IBU-IBU: STUDI LIVING QUR’AN DI DUSUN PANJANGREJO, PUNDONG, BANTUL

Muhammad Khoirul Umam, NIM. 12530089 (2019) PEMAKNAAN SIMA’AN AL-QUR’AN IBU-IBU: STUDI LIVING QUR’AN DI DUSUN PANJANGREJO, PUNDONG, BANTUL. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMAKNAAN SIMA’AN AL-QUR’AN IBU-IBU: STUDI LIVING QUR’AN DI DUSUN PANJANGREJO, PUNDONG, BANTUL)
12530089 BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA .pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PEMAKNAAN SIMA’AN AL-QUR’AN IBU-IBU: STUDI LIVING QUR’AN DI DUSUN PANJANGREJO, PUNDONG, BANTUL)
12530089 BAB II, III, IV .pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (583kB)

Abstract

Di Dusun Panjangrejo, Kecamatan Pundong, kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat sebuah tradisi yang sangat berkaitan dengan pengamalan dan praktik membaca Al-Qur’ān. Tradisi ini adalah sima’an Al-Qur’ān yang diikuti oleh ibu-ibu Daerah Panjangrejo tersebut. Adanya fenomena Sima’an Al-Qur’ān ini, melahirkan ketertarikan akademik untuk dikaji dan diteliti menggunakan perspektif Living Al-Qur’ān. Alasan yang melatari peneliti memilih melakukan penelitian, terkait dengan tradisi Sima’an Al-Qur’ān di Dusun Panjangrejo tersebut. Pertama, menurut pengamatan dan cerita singkat yang peneliti dapatkan dari penduduk setempat, Sima’an Al-Qur’ān ibu-ibu ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Kedua, adalah peserta atau anggota Sima’an Al-Qur’ān yang khusus ibu rumah tangga. Rumusah masalah dalam penelitian ini, meliputi: Bagaimana sejarah pelaksanaan Sima’an Al-Qur’ān di Dusun Panjangrejo dimulai dan berlangsung sampai sekarang? Bagaimana makna Sima’an Al-Qur’ān tersebut dalam perspektif living qur’an? Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan “pisau analisis” sosiologi pengetahuan Karl Mannheim, yang difokuskan pada tiga variabel, yaitu dilihat dari: Pertama, Makna Obyektif adalah makna yang ditentukan oleh konteks sosial di mana tindakan tersebut berlangsung; Kedua, Makna Ekspresif adalah makna yang ditunjukan oleh aktor (pelaku tindakan); dan Ketiga, Makna Dokumenter adalah makna yang tersirat atau tersembunyi, sehingga (aktor) pelaku tindakan tersebut, tidak sepenuhnya menyadari bahwa suatu aspek yang diekspresikan menunjukkan kepada kebudayaan secara keseluruhan. Secara metodologis, penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian lapangan (field research). Penelitian ini, merupakan jenis penelitian yang bertolak dari pengumpulan atau penggalian data langsung dari lapangan. Sumber data didapatkan melalui wawancara dengan pengamal Sima’an dan beberapa pihak yang berkaitan dengan Sima’an, dan observasi langsung ke tempat penelitian. Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif-fenomenologis. Hasilnya, lahirnya simakan Al-Qur’ān ibu-ibu Desa Panjangrejo, dimulai dari berkumpulnya beberapa ibu-ibu untuk menggagas sebuah majlis baca-simak Al-Qur’ān ini, mulanya hanya digagas oleh lima (5) orang ibu-ibu. Sima’an Al-Qur’ān mempunyai makna obyektif yang berskala sosial sebagai perekat sosial, sebagai penguatan nilai-nilai Ahlus Sunnah Wa Al-Jama’ah (Aswaja), sebagai penopang religiusitas Desa Panjangrejo, sebagai ruang pengetahuan masyarakat. Makna ekspresif sebagai media belajar ilmu tata baca Al-Qur’ān dan ilmu keislaman. Makna dokumenter sebagai penanda ciri masyarakat islami dan penangkal dari budaya materialistik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. K.H. Abdul Mustaqim, S.Ag., M.Ag
Uncontrolled Keywords: Sima’an Al-Qur’ān, living Qur’ān, masyarakat desa, Al-Qur’ān
Subjects: Masyarakat Islam
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Asih Hidayati, A.Md.,S.E.
Date Deposited: 28 Aug 2020 09:41
Last Modified: 28 Aug 2020 09:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40345

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum