KHARISMA TOKOH DAN KEKUASAAN POLITIK STUDY KASUS RKH FUAD AMIN IMRON DALAM PILKADA BANGKALAN TAHUN 2008

FAHRUR ROZI JAMIL 03370313, (2010) KHARISMA TOKOH DAN KEKUASAAN POLITIK STUDY KASUS RKH FUAD AMIN IMRON DALAM PILKADA BANGKALAN TAHUN 2008. Skripsi thesis, UNSPECIFIED.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian terhadap sumberdaya Politik yang dimiliki oleh KH Fuad Amin dalam kemenangan Pilkada Bangkalan 2008 berusaha menampilkan hubungan antara nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat santri Bangkalan, terutama nilai keislaman yang tertanam dalam memandang ulama, dengan Kemenangan KH Fuad Amin. Nilai itu merupakan potensi yang dimiliki oleh KH Fuad Amin untuk diaktualkan ke dalam ranah politik praktis, dengan mengandalkan mesin politik serta alat mobilisasi opini masyarakat sehingga menghasilkan kemenangan mutlak pada Pilkada itu. Opini masyarakat terhadap Calon Bupati, terbentuk melalui saluran komunikasi tradisional, dimana Kiai setempat mempunyai peran dalam arah pembentukan opini lewat media masjid, pesantren, sarana umum, atau penyampaian seruan dukungan penuh terhadap KH Fuad Amin serta memobilisasi dukungan baik lewat pamflet ataupun seruan yang ditujukan untuk umum lewat media-media sehingga terjangkau kepada khalayak banyak. Pembentukan opini menjadi efektif di tengah masyarakat, karena pembentukan opini tersebut Kiai mempunyai keterlibatan penuh dalam menggalang dukungan yang ditujukan kepada KH Fuad Amin. Kiai mempunyai pengaruh dalam pembentukan opini, karena nilai dalam masyarakat menempatkan para Kiai sebagai salah seorang tokoh kharismatik. Hal ini memungkinkan masyarakat mempunyai kepatuhan dan ketaatan kepada Kiai sebagai seorang pemimpin tradisional yang mempunyai kekuatan dalam memobilisasi massa. Penggalangan dukungan dengan memilih seseorang akan tersalurkan tidak hanya dikarenakan kualitas pribadi yang dimilikinya, melainkan kultur masyarakat turut menentukan seseorang untuk mencapai kedudukan sosial dalam masyarakat Bangkalan. Dalam kelompok sosial keagamaan masyarakat Bangkalan. Dalam ilmu politik seorang yang menginginkan posisi strategis dalam suatu negara di tuntut untuk memiliki sesuatu potensi sebagai nilai jual terhadap masyarakat(konstituen) untuk diaktualisasikan, melihat dari teori ini bapak Fuad Amin di pandang mampu oleh beberapa ulama bangkalan yang di salurkan melalui PKB untuk di jadikan sebagai kontestan dalam pilkada 2008 karena beliau memiliki kemampuan dan nilai jual yaitu sebagai pemimpin tradisi dan tokoh agama (kiai) yang mana oleh masyarakat bangkalan di pandang sosok yang suci dan mampu menjaga nilai tradisi yang kemudian di aktualisasikan dengan mensosialisasikan dirinya pada masyarakat bangkalan Dengan kemampuan politiknya serta di dukung dengan nasabnya dan ditopang dengan tradisi masyarakat setempat yang menempatkan Kiai sebagai pemimpin kharismatik mereka. Pengalaman KH Fuad Amin serta kedudukannya dalam tradisi masyarakat santri Bangkalan, sangatlah menentukan keberhasilan politiknya yang menempatkannya mempunyai relasi. Sehingga mengantarkan KH Fuad Amin sebagai Bupati Bangkalan. Dengan Dukungan penuh para Kiai dalam pemerintahan Kabupaten Bangkalan serta ikatan primordialisme yang ikut mempengarui keputusan masyarakat dalam memilihnya untuk maju kembali dan memenangkannya pada Pilkada 2008.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Hj. FATMA AMILIA, S.Ag, M.Si. Drs. OCKTOBERRINSYAH, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Karisma tokoh, kekuasaan politik
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Last Modified: 04 May 2012 23:45
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4044

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum