RESEPSI ATAS AYAT-AYAT TENTANG BERPAKAIAN MENURUT PERSPEKTIF WAHDAH ISLAMIYAH DI GORONTALO

Dwi Hartini, 17205010004 (2019) RESEPSI ATAS AYAT-AYAT TENTANG BERPAKAIAN MENURUT PERSPEKTIF WAHDAH ISLAMIYAH DI GORONTALO. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Preview	Text (RESEPSI ATASAYAT-AYATTENTANG BERPAKAIAN MENURUT PERSPEKTIF WAHDAH ISLAMIYAH DI GORONTALO) 17205010004_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA,.pdf - Published Version Download (18MB) | Preview
	Text (RESEPSI ATASAYAT-AYATTENTANG BERPAKAIAN MENURUT PERSPEKTIF WAHDAH ISLAMIYAH DI GORONTALO) 17205010004_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR,.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (48MB)

Abstract

Wahdah Islamiyah merupakan salah satu gerakan dengan misi penerapan syariat sebagaimana praktik yang ada di Negara Arab. Mereka mempraktikan ajaran dengan slogan ''kembali pada Al-Qur'an dan Sunnah" dalam segala lini kehidupan, mulai dari bidang teologi, fikih, politik, hingga sosial-keagarnaan dalam bentuk cara berpakaian yang dikenakan. Pl'mahaman mengenai syariat ini dibentuk melalui proses kajian, diskusi, dan pendekatan personal dengan para murabbi. Wahdah Islamiyah merupakan gerakan Islam lokal yang lahir karena penolakan atas pemberlakuan azas tunggal Pancasila, dan gerakan ini pun berupaya mewujudkan pemurnian syari'at Islam. Pada kenyataannya ajaran Wahdah Islamiyah justru mampu tumbuh dan berkembang di Indonesia hingga menjadi ideologi para anggotanya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode analisis data kualitatif. Adapun metode pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data primemya adalah pengurus dan kader Wahdah Islamiyah di Gorontalo. Sumber data skundemya yaitu, buku, jurnal, data online, dan sebagainya, yang terkait dengan pola resepsi eksegesis atas ayat-ayat tentang berpakaian dalam perspektif Wahdah Islamiyah di Gorontalo. Pola resepsi tersebut disampaikan melalui tafsir oral (oral exegesis) yang merupakan model interpretasi dalam ruang tradisi lisan, sebagaimana gagasan yang ditawarkan oleh Walter J. Ong. Beberapa formulasi karakteristik tradisi lisan yang ditawarkan Ong, akan penulis gunakan untuk melihat wujud ekslusifitas muslimah Wahdah Islamiyah dalam bentuk rnakna pakaian sebagai identitas kolekti£ Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa proses resepsi muslirnah Wahdah Islamiyah mengenai ayat-ayat tentang pakaian dapat dikelompokkan menjadi dua: 1) Pernaknaan da1am konteks ayat-ayat tentang pakaian yang secara spesifik mengandung diksi pakaian. 2) Pemaknaan di luar konteks ayat-ayat tentang pakaian yang tidak spesifik mengandung diksi pakaian atau bahkan sarna sekali tidak berkaitan dengan konsep pakaian. Resepsi eksegesis muslimah wahdah tersebut juga didukung oleh teks hadis dan pendapat ularna. Faktor di luar teks yang berpengaruh dalam proses resepsi tersebut yaitu: adanya pemaharnan pakaian sebagai representasi kesadaran beragarna dan karakter serta pemahaman pakaian sebagai simbol kehorrnatan. Selain itu, fu.ktor kelisanan dan karakteristik tradisi lisan berpengaruh secara signifikan terhadap produk interpretasi ayat-ayat tentang pakaian. Sehingga, resepsi eksegesis muslimah Wahdah Islamiyah dalam terna tersebut melibatkan sudut pandang fungsi inforrnatif dan fungsi perforrnatif dari teks. Dimensi inforrnatif berasal dari dalil-dalil yang dijadikan sebagai inforrnasi dasar dalam interpretasi ayat-ayat tentang pakaian, sedangkan dimensi perfurrnatif dapat dilihat dari ekspresi, representasi, dan kreatifitas di dalam rnaupun di luar teks Al-Qur'an, hadis, pendapat ularna, dan sebagainya, dalam aksi praktis di lapangan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item