AKTUALISASI DIRI LANSIA STUDI KASUS LANSIA ANGGOTA PAGUYUBAN ORKES KERONCONG SWARA KENANGA JOGJA

NOVIKA SURYANI, NIM. 13250048 (2020) AKTUALISASI DIRI LANSIA STUDI KASUS LANSIA ANGGOTA PAGUYUBAN ORKES KERONCONG SWARA KENANGA JOGJA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (AKTUALISASI DIRI LANSIA STUDI KASUS LANSIA ANGGOTA PAGUYUBAN ORKES KERONCONG SWARA KENANGA JOGJA)
13250048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (AKTUALISASI DIRI LANSIA STUDI KASUS LANSIA ANGGOTA PAGUYUBAN ORKES KERONCONG SWARA KENANGA JOGJA)
13250048_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Fokus penilitian ini adalah lansia yang tergabung dalam Paguyuban Orkes Keroncong Swara Kenanga Jogja. Penelitian ini berangkat dari rasa ketertarikan peneliti terhadap lansia yang masih aktif dalam memenuhi kebutuhan aktualisasi diri mereka. Lansia sendiri identik dengan ketidak berdayaan, kemunduran dan pelemah yang menjadikan mereka kehilangan berbagai fungsinya. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan Provinsi dengan laju pertumbuhan tertinggi di Indonesia tahun 2018 mencapai 3.664.669 jiwa, dengan jumlah lansia di DIY tahun 2019 diproyeksikan 552.200 jiwa. Yogyakarta sendiri sebagai Ibu Kota Provinsi memiliki sekitar 45.000 lansia. Sejak 2010 silam Yogyakarta sudah mulai memberikan jaminan dan perlindungan sosial bagi masyarakat lansianya. Namun hal ini masih berkutat pada kebutuhan ekonomi, sosial dan kesehatan sedangkan belum menyentuh psikologis lansia. Namun demikian terdapat salah satu paguyuban di Kota Yogyakarta yang mayoritas anggotanya adalah lansia. Paguyuban ini bergerak dalam bidang seni di mana seni menjadi sarana mereka memenuhi kebutuhan psikologis mereka di mana aktualisasi diri menjadi fokus pada paguyuban ini. Pemilihan Paguyuban Orkes Keroncong Swara Kenanga Jogja sebagai tempat penelitian didasarkan karena hanya paguyuban inilah satu-satuya paguyuban seni keroncong di Yogyakarta yang anggotanya didominasi oleh para lansia. Teori yang digunakan adalah kajian aktualisasi diri yang terdapat pada teori kebutuhan Maslow yang memberikan 15 kriteria untuk dipenuhi sebagai syarat tepenuhinya aktualisasi diri seseorang yaitu: 1) Mampu Melihat Realita Secara Efisien, 2) Mampu Menerima Diri, Orang Lain dan Lingkungan, 3) Memiliki Spontanitas, Kesederhanaan dan Kewajaran, 4)Mampu Memutuskan Persoalan, 5) Membutuhkan Kesendirian, 6) Memiliki otonomi Kemandirian terhadap Kebudayaan dan Lingkungan untuk aktif, 7) Memiliki kesegaran Apresiasi yang Berkelanjutan, 8) Mengalami Pengalaman Puncak, 9) Memiliki Rasa Bermasyarakat, 10) Memiliki Hubungan Interpersonal, 11) Memiliki Watak yang Demokratis, 12) Mampu Membedakan antara Baik dan Buruk, 13) Memiliki Rasa Humor yang Beretika, 14) Memiliki Kreativitas, 15) Memiliki Daya Tahan Terhadap Kebudayaan Asing. Penelitian menggunaan tenik wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan kepada 10 narasumber yang dipilih secara purposive sampling. Hasil dari peneliatian mengenai aktualisasi lansia anggota Paguyuban Orkes Keroncong Swara Kenanga Jogja adalah berjalan sesuai dengan kelimabelas point indikator di atas. Hal ini berdasarkan hasil wawancara kepada kesepuluh narasumber yang telah dipilih sesuai dengan kapasitas mereka melalui sarana aktualisasi diri ciri khas yang mereka miliki.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. Zainudin, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Aktualisasi diri, Lansia, Paguyuban Orkes Keroncong
Subjects: Komunikasi Budaya
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Ilmu Kesejahteraan Sosial (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 11 Sep 2020 10:43
Last Modified: 11 Sep 2020 10:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/40962

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum