ETIKA PERANG (QITAL) DALAM SURAH AL-BAQARAH MENURUT TAFSIR AL-MANAR KARYA M.'ABDUH DAN RASYID RIDHA

GUNAWAN JATI NUGROHO NIM. 05530037 , (2010) ETIKA PERANG (QITAL) DALAM SURAH AL-BAQARAH MENURUT TAFSIR AL-MANAR KARYA M.'ABDUH DAN RASYID RIDHA. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (ETIKA PERANG (QITAL) DALAM SURAH AL-BAQARAH MENURUT TAFSIR AL-MANAR KARYA M. ‘ABDUH DAN RASYID RIDHA )
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (494kB) | Preview
[img] Text (ETIKA PERANG (QITAL) DALAM SURAH AL-BAQARAH MENURUT TAFSIR AL-MANAR KARYA M. ‘ABDUH DAN RASYID RIDHA )
BAB II, BAB III, BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (471kB)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)

Abstract

Kecenderungan berperang sekarang kian tidak memperhatikan masalah etika. Akibatnya, tidak sedikit orang-orang yang tidak berdosa kehilangan nyawa, bahkan mayoritas anak-anak dan ibu-ibu maupun orang tua-pun jadi ikut korban dari ketidakpunyaan etika dalam berperang. Kondisi ini membuat pelaku kekuasaan terkuat dan licik kian merajai. Sebaliknya yang lemah semakin tertindas. Kondisi yang kacau ini relatif mengancam hak bangsa yang damai,hukum yang adil serta keaman dari seluruh dunia kecuali yang bersekongkol dengan Negara adi kuasa tersebut. Menghadapi konflik yang kurang imbang tersebut, Al-Qur'an relatif banyak memberikan garis-garis dalam kerangka etika berperang. Realitas tersebut mendorong penulis untuk merinci bagaimanakah arti Etika Perang (Qital) Dalam Surah al-Baqarah menurut Tafsir al-manar karya M.'Abduh dan Rasyid Ridha itu sendiri dan apa sajakah sebenarnya yang ada di dalam makna perang itu sendiri. Apakah berperang ada etika tersendiri sehingga tidak mengurangi makna dari arti berperang tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), dalam arti bahwa data-data yang diteliti berupa bahan-bahan kepustakaan, khususnya yang terkait dengan pokok bahasan. Adapun pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Historik-Biografik, yaitu pendekatan yang berusaha memberikan pengertian tentang subjek dan berusaha menetapkan dan menjelaskan dengan teliti fenomena-fenomena hidup dari subjek yang diteliti. Dalam hal ini yang dikaji adalah pemikiran M. Abduh dan Rasyid Ridha dalam tafsir al-Manar terhadap etika (qital) perang dalam surat al-Baqarah(2):190, 191, 244. Dari hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa quot;telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang di perangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya quot; ( QS. all- Hajj (22)39 quot; . perintah perangilah Fi sabilillah (di jalan Allah), yakni, untuk menegakkan nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa serta kemerdekaan dan kebebasan yang sejalan dengan tuntunan agama. Ayat ini juga menjelaskan kapan peperangan dimulai, yakni saat diketahui secara pasti bahwa ada orang orang yang memerangi, yakni sedang mempersiapkan rencana dan mengambil langkah-langkah untuk memerangi kaum muslim atau benar-benar telah melakukan agresi. Ini dipahami dari penggunaan bentuk kata kerja mudhari atau kata kerja masa kini yang mengandung makna sekarang dan akan datang pada kata () yuqatilunakum atau mereka memerangi kamu. Dengan demikian ayat ini menuntut agar tidak berpangku tangan menanti sampai musuh memasuki wilayah atau mengancam ketenteraman dan perdamaian. Kata tersebut juga mengisyaratkan bahwa perintah memerangi itu hanya ditujukan kepada siapa yang menurut kebiasaan melakukan peperangan, sehingga jika dalam satu masa atau masyarakat, wanita, orang tua, atau anak-anak tidak melakukan perang, maka tidak boleh diperangi, bahkan yang memulai perang kemudian menyerah (ditawan) pun tidak boleh diperangi. Karena itu pula sarana-sarana yang tidak digunakan sebagai alat perang tidak boleh dimusnahkan, seperti rumah sakit, perumahan penduduk, perumahan, dan lain-lan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. H. Fauzan Naif, M.Ag. Adib Sofia S.S M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Etika perang ; surat al Baqarah
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 30 Aug 2012 16:08
Last Modified: 30 Aug 2012 16:11
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4097

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum