Kajian Tentang Wanita Bagi Komunitas Masyarakat Jawa: Studi atas Kitab Risalatul Mahidh karya KH. Masruhan Ihsan

Fuad Mustafid, - (2012) Kajian Tentang Wanita Bagi Komunitas Masyarakat Jawa: Studi atas Kitab Risalatul Mahidh karya KH. Masruhan Ihsan. In: KITAB FIKIH LOKAL:Menggali Kearifan Lokal dalam Karya Ulama Indonesia. Q-Media dan Jur. PMH Fak. Syari’ah dan HukumUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, pp. 241-287. ISBN 978-979-15550-1-2

[img]
Preview
Text (Kajian Tentang Wanita Bagi Komunitas Masyarakat Jawa: Studi atas Kitab Risalatul Mahidh karya KH. Masruhan Ihsan)
Kajian tentang Wanita bagi Komunitas Masyarakat Jawa.pdf - Published Version

Download (686kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Surat Pernyataan Unggah Karya)
surat-surat-pernyataan1602403042.pdf - Published Version

Download (14kB) | Preview

Abstract

Kitab Risalatul Mahidh ini merupakan responskreatif sang pengarang kitab terhadap fenomena dan realitasyang ada di sekitarnya. Pengarang kitab ini merasa priharinterhadap semakin menipisnya ghirah (semangat) umat Islamdalam mencari dan menuntut pengetahuan agama Islam. Halseperti ini juga menimpa kaum perempuan. Banyak darimereka yang tidak lagi mementingkan belajar tentang hukum-hukum yang terkait atau yang mereka alami sendiri, sepertimasalah haidh, istihadah, nifas, cara bersuci dari hadas besar,cara merawat anak, dan lain-lain. Oleh karena itu, pengarangkitab ini berinisiatif untuk membuat suatu risalah ringan yangbisa dipelajari secara mandiri oleh siapa pun yang memangberminat belajar masalah-masalah kewanitaan.Selain itu, munculnya kitab ini juga dilatarbelakangi oleh realitas masyarakat Jawa yang kental dengan tradisidan ritual budaya dan keagamaannya. Oleh arena itu, penga-rang kitab merasa memiliki kewajiban untuk menjelaskanhal-hal yang terkait dengan ritual masyarakat Jawa tersebut;mana tradisi yang selaras dengan ajaran agama sehinggaboleh dilakukan dan mana yang bertentangan dengan ajaranagama sehingga harus ditinggalkan. Dalam hal ini, MasruhanIhsan melihat bahwa tidak semua tradisi Jawa bertentangandengan ajaran agama, sebagaimana juga tidak semua tradisiJawa sudah sesuai dengan tuntunan agama. Dalam konteksseperti inilah kitab Risalatul Mahidh ini hadir di tengahmasyarakat yang gandrung dengan tradisi lokalnya. kitab Risalatul Mahidh ditulis dengan mengguna-kan tulisan Arab Pegon, yakni bahasa Jawa yang ditulisdengan huruf Arab. Penulisan model seperti ini tentu sajabukan tanpa tujuan. Penulis tampaknya ingin menghadirkansebuah kitab panduan praktis yang mudah dipahami bagikomunitas muslim Jawa. Dari sisi substansi, kitab ini secaraspesifik membahas masalah-masalah kewanitaan atau hal-hal yang dialami kaum wanita beserta hukum-hukumnya.Ini tentu saja berbeda dengan model kajian kewanitaan yangada dalam kitab-kitab fikih pada umumnya, di manapersoalan kewanitaan hanya menjadi bagian kecil darikeseluruhan bahasan fikih dalam setiap kitab.Dari sisi kandungan atau muatan isinya, kitab RisalatulMahidh ini merupakan kitab yang berusaha menghadirkanpengetahuan fikih kewanitaan sebagaimana yang populardan telah dibahas dalam kitab-kitab fikih yang lebih awal,namun dengan penyajian yang lebih sistematis. Di dalamnyajuga memuat kajian tentang tradisi-tradisi yang berkembangdi dalam masyarakat, khususnya mayarakat Jawa, dantentunya dengan perspektif fikih.Kitab Risalatul Mahidh karya Masruhan Ihsanini, selain menghadirkan sejumlah pengetahuan dan keten-tuan hukum (fikih) tentang masalah-masalah kewanitaan,di dalamnya juga memuat masalah-masalah etika (moral/tata krama) dan unsur-unsur budaya lokal (lokalitas).Terdapat beberapa bagian dari kitab Risalatul Mahidh iniyang pembahasannya sarat dengan masalah etika dan jugaunsur-unsur lokal. Dimensi etis yang dibahas dalam kitabini, misalnya, terdapat pada pembahasan tentang masalahorang yang sedang haidh, etika merawat anak atau bayiyang baru dilahirkan, etika dalam berhubungan suami-istri(jima’), dan etika bersuci dari hadas besar. Sementara unsur-unsur lokal yang ada dalam kitab ini terdapat pada babatau pembahasan tentang kehamilan dan tata cara merawatbayi yang baru dilahirkan. Dari pembahasan tentang unsur-unsur lokalitas yangdimuat dalam kitab Risalatul Mahidh ini, terlihat bagaimanaMasruhan Ihsan ketika menulis kitab ia tidak berangkat dariruang kosong, tetapi dilatari oleh pembacaan dan responsnyaterhadap tradisi yang berkembang di dalam masyarakatnya.Ia memperhatikan, mengamati, dan tidak jarang jugaterlibat dalam praktik atau ritual yang umum dilakukanoleh masyarakat Jawa. Dalam pembahasannya, pengarangkitab sering bersikap kritis dan cenderung sangat kerasmenolak tradisi lokal yang ada disekitarnya, namun di sisilain ia juga tidak jarang menerima apa yang memang sudahbiasa dilakukan oleh masyarakat Jawa. Hal tersebut bisadisimak pada penjelasan pengarang kitab dalam masalahkehamilan serta pembahasan tentang masalah tata caramerawat dan memperlakukan bayi atau anak yang barudilahirkan.

Item Type: Book Section
Uncontrolled Keywords: Wanita; Masyarakat Jawa; Kitab Risalatul Mahidh
Subjects: WANITA DALAM ISLAM
Divisions: Buku
Depositing User: Dra. Khusnul Khotimah, SS, M.IP -
Date Deposited: 11 Oct 2020 15:19
Last Modified: 11 Oct 2020 15:19
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41190

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum