SYUZUZ HADIS DALAM PERSPEKTIF IMAM AL SYAFI'I DAN IMAM AL HAKIM AL NAISABURI (Studi Komparatif)

Jakaria Saputra, NIM. 00530216 (2007) SYUZUZ HADIS DALAM PERSPEKTIF IMAM AL SYAFI'I DAN IMAM AL HAKIM AL NAISABURI (Studi Komparatif). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (SYUZUZ HADIS DALAM PERSPEKTIF IMAM AL SYAFI'I DAN IMAM AL HAKIM AL NAISABURI (Studi Komparatif))
00530216_Bab I_V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (SYUZUZ HADIS DALAM PERSPEKTIF IMAM AL SYAFI'I DAN IMAM AL HAKIM AL NAISABURI (Studi Komparatif))
00530216_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Para ulama hadis telah meletakkan kaidah-kaidah dan aturan-aturan yang pasti sebagai petunjuk berupa ilmu hadis dan mustalah al-hadis. Dengan ilmu ini mereka telah menetapkan syarat-syarat penerimaan suatu hadis. Dalam hal ini pula para ulama bersusah payah mengorbankan waktunya dalam memberikan perhatian untuk menjelaskan dan mempertahankan kedudukan hadis. Para ulama hadis berpandangan bahwa, minimal ada lima persyaratan agar suatu hadis dapat ditentukan statusnya sebagai hadis sahih. Kelima syarat tersebut ialah sanadnya muttasil, periwayatnya harus orang adil, dabit, hadisnya tidak syaz dan tidak ada illa-nya. Setidaknya ada beberapa definisi yang dikemukakan ulama tentang hadis syaz dalam penelitian ini. Menurut al-Syafi'i, hadis syaz ialah suatu hadis yang diriwayatkan oleh orang-orang yang siqah bertentangan dengan hadis lain yang diriwayat kan oleh orang-orang yang siqah. Menurut para huffaz, Hadis syaz itu adalah hadis yang sanadnya hanya satu yang ditentang oleh sanad siqah yang lain atau sanad yang tidak siqah. Sedangkan menurut Imam al-Hakim al-Naisaburi, Hadis syaz ialah hadis yang diriwayat kan oleh seorang periwayat yang sigah tetapi tidak ada periwayat lain yang meriwayatkannya. Skripsi ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research). Sedangkan saat penelitian ini adalah deskriptif-komparatif. Dengan demikian kami akan memaparkan pendapat kedua tokoh tersebut yang sepintas terlihat ada perbedaan dalam menentukan kriteria syaz nya suatu hadis. Adapun pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan historis. Secara lahiriah terlihat dengan jelas perbedaan antara pendapat Imam al Syafi'i selaku ulama hadis mutaqaddimin dan Imam al-Hakim al-Naisaburi selaku ulama hadis mutaakhirin dalam melihat hadis yang mengandung ke syaz-an itu. Imam al-Syafi'i menggunakan kata bertentangan artinya ada hadis lain yang diriwayatkan oleh orang yang lebih sigah. Ini menjelaskan bahwa ada riwayat lain yang berbeda dengan hadis tersebut yang nilainya lebih dari hadis itu, baik dari segi periwayatnya lebih dabit maupun lain sebagainya. Sedangkan Imam al-Hakim menekankan kata kesendirian dalam periwayatan hadis (fard mutluq), artinya tidak ada multabi yang menguatkan hadis tersebut. Terlepas dari perbedaun pendapat antara Imam al-Syafi'i dan Imam al-Hakim al-Naisaburi dalam mendefinisikan hadis syaz, namun keduanya sepakat bahwa, hadis tersebut mardud atau tertolak dengan pertimbangan bahwa hadis tersebut menyalahi hadis yang lebih kuat darinya sehingga mereka dan para ulama ahli hadis memberikan predikat hadis ini masuk ke dalam golongan hadis daif atau lemah dan tidak bisa dijadikan sebagai hujjah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. M. Alfatih Suryadilaga, M.Ag 2. Afdawaiza, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Syuzuz Hadis
Subjects: Ilmu Hadits
Hadis
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Dra. Khusnul Khotimah, SS, M.IP -
Date Deposited: 21 Nov 2020 09:34
Last Modified: 15 Jan 2023 21:59
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41300

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum