MAKNA POLIGAMI (STUDI TERHADAP PEMAHAMAN DAN PRAKTEK POLIGAMI DI DESA KEDIRI KECAMATAN BINONG KABUPATEN SUBANG)

Yayan Ahyana, 02351678 (2006) MAKNA POLIGAMI (STUDI TERHADAP PEMAHAMAN DAN PRAKTEK POLIGAMI DI DESA KEDIRI KECAMATAN BINONG KABUPATEN SUBANG). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (MAKNA POLIGAMI (STUDI TERHADAP PEMAHAMAN DAN PRAKTEK POLIGAMI DI DESA KEDIRI KECAMATAN BINONG KABUPATEN SUBANG))
02351678_BAB I_V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (MAKNA POLIGAMI (STUDI TERHADAP PEMAHAMAN DAN PRAKTEK POLIGAMI DI DESA KEDIRI KECAMATAN BINONG KABUPATEN SUBANG))
02351678_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Poligami, jika ditilik dari kesejarahannya sudah ada dan menjadi tradisi sejak masa Yunani Kuno. Hal ini dikarenakan istilah poligami berasal dari bahasa Yunani Kuno. Umat Islam sendiri memandang poligami sebagai sesuatu yang masih kontroversi, hal demikian dipicu oleh adanya pemahaman berbeda mengenai ayat tentang poligami. Desa Kediri yang masyarakatnya hampir 100% beragama Islam juga berbeda-beda dalam menafsirkan poligami. Bahkan, ada masyarakat yang mengatakan daripada buat bayar zakat padi, lebih baik buat poligami, hal ini memberikan daya tarik tersendiri pada diri penyusun untuk mengetahui secara lebih mendalam bagaimana sebenarnya pelaku poligami di Desa Kediri Kecamatan Binong Kabupaten Subang memahami dan melaksanakan poligami dan bagaimana pula menurut hukum Islam, serta akibat apa saja yang terjadi setelah terjadinya poligami. Berkaitan dengan hal-hal tersebut, penyusun mengadakan penelitian yaitu berupa penelitian lapangan ( Research ). Oleh karena kajian ini merupakan kajian masyarakat Desa Kediri, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif dengan menggunakan metode induktif lalu disesuaikan dengan hukum-hukum yang ada, baik dari segi hukum Islamnya ataupun dalam segi hukum positifnya. Dari hasil analisis terungkap bahwa, ada beberapa faktor yang menyebabkan para pelaku poligami di Desa Kediri tidak menghiraukan syarat syarat poligami yang ada dalam hukum Islam maupun hukum positif; Pertama,langkanya sosialisasi Undang-undang Perkawinan dari badan yang membidanginya, kedua, pendapat pendapat kyai setempat yang mempermudah masalah poligami. Sehingga pada akhimya poligami bukan sebagai solusi, tetapi menjadi sumber permasalahan dalam rumah tangga, karena pelaku kurang memahami poligami baik dari segi hukum Islam maupun Undang-undangnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. Malik Ibrahim, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Poligami
Subjects: Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan > Poligami
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Dra Irhamny - pustakawan
Date Deposited: 28 Nov 2020 07:58
Last Modified: 28 Nov 2020 07:58
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41377

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum