STUDI PEMIKIRAN NAJMUDDIN AT-TUFI TENTANG IJMAK SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM

Rahmat Raharjo, 02351723-01 (2006) STUDI PEMIKIRAN NAJMUDDIN AT-TUFI TENTANG IJMAK SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (STUDI PEMIKIRAN NAJMUDDIN AT-TUFI TENTANG IJMAK SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM)
02351723-01_BAB I_V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (STUDI PEMIKIRAN NAJMUDDIN AT-TUFI TENTANG IJMAK SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM)
02351723-01_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Dalam konstruksi hukum Islam, ijmak - menurut mayoritas ulama - merupakan salah satu sumber dari maşadir al-ahkam setelah al-Qur'an dan sunnah. Peranannya dalam membangun integritas umat Islam pasca sepeninggalnya Nabi telah menjadi sumber inspirasi para ulama-ulama besar seperti Imam asy-Syafi'i untuk mengukuhkannya sebagai salah satu sumber hukum Islam yang mempunyai otoritas yang tinggi, sehingga menimbulkan mainstream di kalangan para ulama, khususnya Sunni, bahwa ijmak memiliki sifat infallible. Dalam artian, bahwa sebuah ketetapan hukum yang diputuskan melalui proses ijmak tidak boleh dibatalkan oleh bentuk ketetapan lain termasuk ijmak itu sendiri. Hal ini bisa dilihat dari ketatnya perizinan ijtihad dengan salah satunya tidak boleh menyalahi ijmak yang berlaku. Namun terlepas dari status ijmak tersebut, sebenarnya para ulama menyepakati eksistensi ijmak tidak secara keseluruhan. Ada sebagian kelompok seperti az-Zahiri mengingkari keberadaan ijmak dan sebagian ada yang menerimanya dengan syarat. Klasifikasi sikap ulama terhadap ijmak di atas perlu untuk dikaji ketika kita ingin mengetahui bangunan pemikiran hukum Islam seorang ulama. Dalam skripsi ini, penyusun mengajukan seorang ulama bernama Najmuddin at-Tufi untuk dipelajari dari perspektif ijmak. Tokoh ini merupakan ulama yang terkenal dengan pemikiran radikalnya seputar paham maslahat. Salah satu teorinya menyatakan bahwa apabila terjadi ta'arud antara ijmak dan maslahat pada wilayah mu'amalah (bukan ibadah), maka yang harus diprioritaskan adalah maslahat dengan jalan takhsis. Konsepsinya tersebut menimbulkan asumsi sementara bahwa ia adalah termasuk kelompok yang menerima ijmak dengan syarat hanya pada wilayah ibadah. Namun dalam kaidah nştuliyyah terdapat kaidah yang menyatakan bahwa "asal hukum ibadah adalah batal kecuali ada dalil yang menyerukannya". Kaidah lain menyatakan bahwa "hukum asal dari ibadah adalah mengikuti ajaran yang ditetapkan". Artinya pada dasarnya permasalahan ibadah merupakan wilayah mutlak berwenang untuk ikut andil berijtihad dalam menetapkannya. Syüri'. Manusia tidak Alih-alih ijmak adalah kesepakatan ulama atau umat Islam yang penetapannya melalui proses ijtihad. Dengan demikian timbul satu asumsi bahwa wilayah ibadah bukan merupakan kompetensi ijmak. Dengan kapasitasnya sebagai seorang ulama dengan karya-karya besamya, seharusnya pemikiran at-Tufi memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan hukum Islam Namun ternyata teori maslahat yang dibangunnya bukanlah maslahat sebagaimana yang diakui oleh mayoritas ulama. Dari ulasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pernyataan at-Tufi yang mengatakan bahwa ia hanya menerima ijmak dalam wilayah ibadah tidak dapat dipertahankan. Bahkan bisa klaim ia adalah termasuk ulama yang menolak ijmak secara mutlak, dikarenakan tidak adanya kompetensi ijmak dalam wilayah ibadah. Dan dengan pemikirannya yang radikal tersebut, karena menggunakan maslahat yang tidak diakui oleh mayoritas ulama (mulghah) maka konsekuensinya adalah bahwa pemikirannya tentang ijmak tidak mendapatkan tempat untuk bisa memberi pengaruh yang sagnifikan dalam sejarah perkembangan ijmak.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Agus Muhammad Najib, S.Ag., M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Ijmak , Najmuddin At-Tufi , Sumber hukum Islam
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Dra Irhamny - pustakawan
Date Deposited: 28 Nov 2020 08:25
Last Modified: 28 Nov 2020 08:25
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41378

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum