PIUTANG LUAR NEGERI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

Anis Nurul Hidayah, 02361277 (2006) PIUTANG LUAR NEGERI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (PIUTANG LUAR NEGERI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL)
02361277_BabI_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (PIUTANG LUAR NEGERI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL)
02361277_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

Hutang luar negeri pemerintahan Indonesia merupakan pinjaman dari pihak-pihak asing seperti Negara sahabat, lembaga Internasional (IMF, World Bank, ADB, dll), dan pihak lain yang bukan penduduk Indonesia Bentuk hutang yang diterima dapat berupa dana, barang modal ataupun peralatan perang yang dibayar secara kredit. Sedangkan bentuk jasa sebagian besar berupa kehadiran tenaga ahli dari pihak kreditur untuk memberikan jasa konsultasi pada bidang bidang tertentu yang lebih dikenal dengan Technical Assistant. Dalam perkembangannya, jumlah bantuan atau hutang yang disediakan oleh negara donor seringkali melampaui batas kemampuan negara penerima untuk mengalokasikan dana tersebut. Sehingga hutang luar negeri telah menimbulkan beban bagi rakyat Beban tidak saja berupa beban pembayaran kembali yang harus dikumpulkan dari kantor rakyat, tapi lebih dari itu hutang luar negeri telah mezurunkan kualitas kesejahteraan dari masyarakat Ciri utama bentuk pinjaman hutang luar negeri adalah sistem bunga dengan berbagai mekanisme peminjaman serta pengembalian untuk masa tertentu dengan cara mengangsur Secara umum pembiayaan mempunyai dua segi yaitu pengembalian dan resiko kerugian yang akan ditanggung oleh kreditor Permasalahan hutang luar negeri antara ekonomi Islam dan ekonomi konvensional adalah merupakan sebuah problema hukum yang menarik. Hal tersebut memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menyikapi apakah pembayaran dan bunga hutang luar negeri sesuai dengan okonomi Islam dan ekonomi konvensional Masalah hukum yang utama pada pembahasan hutang luar negeri adalah adanya riba (karena sistem yang digunakna negara donor dan negara debitur berbeda) yang mengakibatkan adanya sifat gharar pada seluruh aktifitas setelah penerimaan hutang tersebut Akibat yang paling buruk adalah penciptaan sistem perekonomian yang selalu dikendalikan oleh bunga sebagai beban akumulasi. Hal tersebut berdampak pada aspek ekonomi Dikarenakan kajian ini merupakan kajian hukum, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif, yaitu pendekatan yang digunakan untuk menentukan suatu hukum sesuai ketentuan ketentuan yang telah ada dalam peraturan hukum Berdasarkan metode yang digunakan, maka terungkaplah bahwa menurut ekonomi Islam, pemanfaatan pinjaman melalui butang luar negeri merupakan kebijakan yang dapat dibenarkan secara hukum selam dalam kerangka ajaran garu Sedangkan dalam ekonomi konvensional hutzng lua negeri sesungguhnya metupakat perjanjian dari negara Inin yang meminjami dengan syarat diketahui dan disetujui oleh rakyat melalui wakil walil di Dewan Perwakilan Rakyat

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Syafiq M. Hanafi, S.A, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Piutang , Ekonomi Islam , Ekonomi konvensional
Subjects: Ekonomi Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Dra Irhamny - pustakawan
Date Deposited: 28 Nov 2020 22:09
Last Modified: 28 Nov 2020 22:09
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41387

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum