TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN DI BAWAH TANGAN (STUDI KASUS DI DESA LAJER KEC. TUKDANA KAB. INDRAMAYU)

AHMAD KHAIDONI, NIM. 01350985 (2006) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN DI BAWAH TANGAN (STUDI KASUS DI DESA LAJER KEC. TUKDANA KAB. INDRAMAYU). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN DI BAWAH TANGAN (STUDI KASUS DI DESA LAJER KEC. TUKDANA KAB. INDRAMAYU))
01350985_Bab I_V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN DI BAWAH TANGAN (STUDI KASUS DI DESA LAJER KEC. TUKDANA KAB. INDRAMAYU))
01350985_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Perceraian merupakan masalah yang banyak terjadi dalam kehidupan mr! yarakat karena merupakan jalan akhir ketika sudah tidak merasakan keharmonisan dalam rumah tangga, oleh karenanya dalam aturan hukum, baik hukum lslam maupun hukum positif tidak ada larangan untuk melakukan hal tersebut. Namun bukan berarti seseorang dengan mudahnya melakukan perceraian tapi harus melalui prosedur dan aturan hukum yang herlaku serta dengan alasan­ alasan yang dapat dijadikan dalil untuk melakukan perceraian. Namun dalam kenyataannya perceraian sudah menjadi fenomena tersendiri karena banyaknya orang yang mengambil jalan tersebut sebagai solusi terakhir dengan mudahnya, bahkan perceraian yang terjadi pada masyarakat desa Lajer Kee. Tukdana Kab. Indramayu banyak yang tidak melalui sidang di pengadilan yang kemudian di kenal dengan istilah perceraian di bawah tangan Berangkat dari fenomena di atas, memberikan daya tarik tersendiri bagi penyusun untuk mengetahui secara lebih mendalam bagaimana sebenamya praktek perceraian di bawah tangan yang dilakukan masyarakat, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi maraknya perceraian di bawah tangan tersebut yang kemuriian dikorclasikan dengan pandangan hukum Islam terhadap praktek perceraian di bawah tangan. Berangkat dari pcrmasalahan di atas penyusun mengadakan penelitian yaitu berupa penelitian lapangan. Namun karena karena kajian ini lebih untuk mengetahui pandctngan hukum Islam dan faktor-faktor yang mempengaruhi terj;1dinya hal tersebut maka penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan purposif san1pling, yang lebih menitikberatkan pada mengetahui fenomena yang tejadi pada masyarakat. Dari hasil analisis hukum islam sebenamya tidak menjelaskan secara spesifik mengenai prosedur perceraian yang disyaratkan baik dalam al-Qur'an · maupun hadis, kalaupun ada yang berpendapat bahwa harus ada saksi itu merupakan pendapat sebagian ulama, dan justru yang harus diperhatikan adalah adanya kata cerai yang diucapkan secara langsung oleh suami kepada istrinya. dan ini menjadi problematika tersendiri ketika orang yang mau bercerai hanya berdasarkan pada hukum Islam semata padahal sudah ada Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang didalamnya juga mengatur prosedur tentang percera1an. Sedangkan dari kasus yang terungkap bahwa maraknya perceraian di bawah tangan di Desa Lajer Kee. Tukdana Kah. Tndramayu dipengaruhi oleh faktor pemahaman masyarakat akan pelaksanaan perceraian, prosedur pelaksanaan yang lama, serta mahalnya biaya, makanya masyarakat lebih memilih untuk melakukannya secara cepat dan murah dengan melalui tokoh masyarakat atau tokoh agama setempat, dan hal ini banyak terjadi pada masyarakat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. DRS. SUPRIATNA, M.SI 2. HJ. FATMA AMILIA, S.AG., M.Sl
Uncontrolled Keywords: Perceraian, hukum Islam
Subjects: Hukum Islam > Fiqih > Pernikahan > Perceraian dalam Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 14 Dec 2020 10:38
Last Modified: 14 Dec 2020 10:38
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41542

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum