TES DNA SEBAGAI ALAT BUKTI ZINA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM

MUHAMMAD HABIB, NIM. 01370591 (2006) TES DNA SEBAGAI ALAT BUKTI ZINA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TES DNA SEBAGAI ALAT BUKTI ZINA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM)
01370591_Bab I_V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (TES DNA SEBAGAI ALAT BUKTI ZINA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM)
01370591_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Tindak pidana begitu marak terjadi dimasyarakat, salah satunya adalah delik perzinaan. Islam sebenamya telah dengan jelas mengatur tindak pidana ini dengan konsekuensi hukumnya yang berat, namun pada kenyataannya tindak pidana ini perkembangannya semakin pesat dan sangat meresahkan. Penyebab meningkatnya perzinaan ini salah satunya adalah dekadensi moral. Disamping itu proses hukum yang kurang maksimal juga menyebabkan pelaku zina sering lepas dari jeratan hukum. Pembuktian merupakan hal yang sering mengakibatkan lepasnya pelaku dari jeratan hukum, hal ini disebebkan karena kurangnya bukti­bukti yang dapat disampaikan di depan pengadilan. Seperti sulitnya untuk mendapatkan pengakuan dari pelaku, sulitnya mendatangkan empat orang saksi laki-laki yang adil dan juga karena kurangnya memaksimalkan peranan alat bukti qarmah. Dengan demikian perlu dicari bukti-bukti lain yang dapat memberikan solusi untuk dapat mejerat pe]aku. Sa1ah satu solusi yang dapat membantu adalah dengan cara melakukan tes terhadap jaringan tubuh (DNA) baik itu yang bcrupa sepenna, noda darah, rambut dan jaringan tubuh lainnya. Tujuan penelitian ini ada1ah untuk mengetahui bagaimana kedudukan dan kekuatan alat bukti tes DNA dalam delik perzinaan menurut hukum pidana lslam. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan memakai pendekatan normatif, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui permasalahan yang diteliti secara gamblang dan terfokus yang didasarkan pada ketentuan nas, kaidah fikih, serta pendapat u1ama dari berbagai kalangan. Langkah pertama yang penyusun lakukan ada1ah mengumpu1kan data-data yang terkait dengan masalah yang diteliti yaitu berupa data primer dan data sekunder, kemudian dideskriptifkan secara sistematis lalu dianalisis berdasarkan data yang ada dengan menggunakan analisis deduktif induktif sehingga diperoleh kesimpulan yang valid. Berdasar basil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa alat bukti tes DNA dapat dikategorikan sebagai alat bukti qarmah, karena bila dikaitkan keduanya mempunyai relevansi yang cukup erat yaitu sama-sama membaca petunjuk-petunjuk yang ada hanya saja tes DNA sifatnya lebih spesifik. Adapun mengenai penggunaannya sebagai alat bukti dalam delik perzinaan, tes DNA hanya diposisikan sebagai alat bukti sekunder (pendukung) yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak dapat dijadikan dasar utama dalam memutuskan perkara, artinya bahwa alat bukti tes DNA harus didukung atau dihubungkan dengan bukti-bukti lainnya, seperti dengan pengakuan dan kesaksian. Hal ini dikarenakan untuk menghindari unsur syubhat dari DNA itu sendiri.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: DRS. MAHRUS MUNAJAT, M.HUM
Uncontrolled Keywords: Zina, Tes DNA, Hukum pidana Islam
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Islam (S-1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 14 Dec 2020 10:53
Last Modified: 14 Dec 2020 10:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41544

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum