JUAL BELI TANAH BENGKOK DI DESA BANYUBIRU KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG (STUDI DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM)

FATHURROHMAN, NIM. 99383587 (2006) JUAL BELI TANAH BENGKOK DI DESA BANYUBIRU KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG (STUDI DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (JUAL BELI TANAH BENGKOK DI DESA BANYUBIRU KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG (STUDI DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM))
99383587_Bab i_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (JUAL BELI TANAH BENGKOK DI DESA BANYUBIRU KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG (STUDI DARI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM))
99383587_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Jual beli tanah bengkok merupakan tema yang menarik untuk dibahas. Artinya, tanah bengkok atau sering disebut tanah negara yang merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan umat manusia. tanah menjadi sumber kekayaan sepanjang hidup. Artinya, nilai jual tanah tidak akan mengalami penyusutan. la akan terus bertambah nilai jualnya. Jual beli tanah bengkok yang dilakukan oleh pejabat desa beberapa tahun yang lalu menimbulkan permasalahan. Ambil contoh, jual beli tanal bengkok di Desa Banyubiru Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Jual beli yang dilakukan oleh pejabat desa masa silam menimbulkan persoalan sekarang. Artinya, akad jual beli pertama, tanah yang dijual akan diganti dengan tanah baru yang luasnya lebih sempit dari tanah yang dijual dikarenakan tandus, kemudian tanah itu dibangun untuk Sekolah Yayasan Katholik. Hal ini jelas menunjukan, akad awal yang disepakati diingkari oleh salah satu pihak dalam hat ini pihak pembeli tidak menjelaskan secara rinci tentang sekolah tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah normatif-yuridis. Artinya, cara mendekati persoalan yang diteliti menggunakan pendekatan norma agama yang bersumber dari al-Qur'an dan Hadis Nabi serta menggunakan peraturan perundang-undangan yang berlaku sekarang ini. Hasil dari penelitian ini adalah terdapatkan unsur gharar dalam jual beli. Artinya, pihak pertama dan kedua sama-sama melakukan kesalahan. Pihak pertama, menjual tanah yang belum menjadi hak miliknya secara penuh, sedangkan pihak kedua telah melakukan kebohongan publik dan mengganti akad yang pertama yaitu mendirikan sekolahan umum tetapi sekolah Katholik dan tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana telah disepakati dalam akad pertama untuk mengganti tanah bengkok yang sesuai dengan tanah bengkok yang dijual.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. DRS. MAKHRUS MUNAJAT, M.HUM. 2. DRS. RIYANTA, M.HUM.
Uncontrolled Keywords: JUAL BELI, TANAH BENGKOK, HUKUM ISLAM
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah (S1)
Depositing User: H. Latief, SIP
Date Deposited: 21 Dec 2020 10:44
Last Modified: 21 Dec 2020 10:44
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41617

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum