LUKISAN EROTIS PERSFEKTIF SENI DAN ISLAM

YUDI WAHYUDIN, NIM. 01360665 (2006) LUKISAN EROTIS PERSFEKTIF SENI DAN ISLAM. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (LUKISAN EROTIS PERSFEKTIF SENI DAN ISLAM)
01360665_BAB I_V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (LUKISAN EROTIS PERSFEKTIF SENI DAN ISLAM)
01360665_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Lukisan atau karya seni yang mengandung unsur erotis, merupakan pennasalahan yang tidak pemah kunjung selesai. Tarik menarik antara Islam­moralitas vis a vis kebebasan berekspresi kesenian terns berlangsung, tidak pemah ada titik temu. Di satu pihak, ulama selalu mengontrol ruang publik secara ketat dan kadang-kadang juga kaku. Sementara di Iain pihak, terdapat sekelompok masyarakat yang selalu melabuhkan kebebasan berekspresi dan berkesenian dalam ranah publik secara totalitas, tanpa hambatan. Setiap ulama dan seniman pasti mempunyai kebudayaan serta tujuan yang berbeda. Perbedaan inilah yang membentuk kebijakan-kebijakan yang berbeda­beda pula sebagai ciri khas dan kepribadian tersebut. Tidak terkecuali, Iukisan erotis dijadikan sebagai media pendidikan. Di sana mereka mempunyai persamaan sekaligus perbedaan dari segi hukum. N amun dalam hal ini, tidak terlepas dari segi batasan-batasan yang ada. Mengingat pentingnya permasalahan di atas maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, dengan menggunakan pendekatan normatif dan sosio-historis, baik dalam seni atau hukum Islam. Pendekatan ini, peneliti mengkaji tentang bagaimana lukisan erotis dimata seni dan hukum Islam, apakah ada persamaan dan perbedaannya, serta batasan-batasannya. Akhir penelitian ini menyimpulkan, bahwa terdapat persamaan dalam lukisan erotis antara seni dan hukum Islam, yakni mengenai pendidikan seks untuk suami istri atau bagi yang ingin melangsungkan pernikahan. Sedangkan, sisi perbedaannya lebih kepada cara mempublikasikannya lukisan tersebut. Adapun batasan-batasan menurut keduanya adalah: di dalam seni lukisan erotis itu dibatasi oleh nilai (bersifat ideal) dan menyangkut pada benda atau artefak seni. Sedangkan, di dalam hukum Islam sebenarnya tidak ada, tetapi jika lukisan erotis tersebut digunakan untuk media pendidikan seks bagi suami istri, maka diperbolehkan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. Dr. AINURROFIQ. MA. 2. BUDI RUHIATUDIN. SH. M. Hum
Uncontrolled Keywords: LUKISAN EROTIS, SENI DAN ISLAM
Subjects: SENI DALAM ISLAM
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 28 Dec 2020 09:24
Last Modified: 28 Dec 2020 10:02
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41688

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum