STRATEGI GERAKAN RAKYAT MELAWAN PENJAJAHAN (STUDI PERBANDINGAN PEMIKIRAN K. H. AHMAD DAHLAN DANH. M. MISBACH)

EBIN MARWI, NIM: 01360901 (2005) STRATEGI GERAKAN RAKYAT MELAWAN PENJAJAHAN (STUDI PERBANDINGAN PEMIKIRAN K. H. AHMAD DAHLAN DANH. M. MISBACH). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (STRATEGI GERAKAN RAKYAT MELAWAN PENJAJAHAN (STUDI PERBANDINGAN PEMIKIRAN K. H. AHMAD DAHLAN DANH. M. MISBACH))
01360901_BAB I_V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (STRATEGI GERAKAN RAKYAT MELAWAN PENJAJAHAN (STUDI PERBANDINGAN PEMIKIRAN K. H. AHMAD DAHLAN DANH. M. MISBACH))
01360901_BAB II_BAB III_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Islarn rnewajibkan pengikutnya untuk rnenegakkan keadilan, serta melarang berbuat kedzoliman terhadap siapa pun. Atas dasar itu pula Islam rnelarang penjajahan karena menyalahi nilai-nilai dan norma kehidupan. Dengan adanya penjajahan maka terjadilah pelanggaran hak asasi manusia tentang kesetaraan (equality) dan keadilan sosial. Dari seluruh uraian yang dikemukakan di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain: I. Hampir seluruh lembaran sejarah Indonesia rakyat menjadi objek eksploitasi. dan sekaligus perlawanan terhadap eksploitasi itu sendiri. Eksploitasi kaurn penjajah mengakibatkan semakin buruknya kehidupan rakyat. Ketidakpuasan yang melahirkan gerakan rakyat sebagai konpensasi kekecewaannya karena haknya yang dirampas. Sebelum tahun 1908, pergerakan rakyat masih sangat bersifat lokal. Meski demikian, gerakan rakyat yang bersifat lokalitas dan tradisional ini mempunyai organisasi dan di dalam organisasi itu menempakan kedudukan. Kedudukan paling tinggi dipegang oleh pemimpin, seperti kyai, jawara, jagoan, dan lainnya. Artinya, resistensi yang dilakukan oleh rakyat bermula dari kehidupan yang subsisten. Temyata faktor ekonomi sangat dominan dan tidak mengherankan jika unsur-unsur riligio-magis digunakan oleh semua gerakan rakyat pra-politik etis. Pasca Politik Etis, gerakan rakyat bersifat rasional serta memakai sistem organisasi yang modern. Paua fuse ini gcrukun rukyut mcmbangun kekuatan '!Osial · dengan membentuk organisasi gaya modem dengan memobilisasi pendukung berdasar kesadaran sosial pada awalnya dan kemudian nasional. Pada situasi ini pula polarisasi strategi gerakan mulai menemukan bentuknya. Sebagian gerakan menempuh jalan "berkerj sama" dengan penjajah untuk mencapai kemerdekaan dan sebagian lagi berjalan ke arah radikalisme nonkooperasi. K.H Ahmad Dahlan adalah tokoh yang mewakili gerakan yang bekerja sama dengan pemerintah kolonial, sementara gerakan radikal ekstrem yang menolak bekerja sama dapat diwakili oleh sosok HM. Misbach. K.H Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah sebagai gerakan sosial yang mengedepankan pendidikan utamanya pendidikan agama menggunakan metode kaderisasi. Melalui pendidikan, Muhammadiyah berhasil membangun kesadaran masyarakat untuk mengetahui hak­ haknya sebagai warga dan bangsa, sehingga inisiatif-inisiatif rakyat bisa ditumbuhkembangkan dari kesadaran itu. Berbeda dengan HM. Misbach dalam Sarekat Islam (SI) lebih memiliki ciri sebag i gerakan sosial-ekonomi-politik bagi masyarakat. Hal ini kemudian mendapat pengaruh kuat aari komunisme sehingga melaksanakan aksi-aksi radikal kiri; pemogokan, demonstarsi dan lainnya. 2. Pemikiran dua strategi gerakan ini dipengaruhi pada sistem pengetahuan dan pembacaan atas situasi yang berlangsung. KH. Ahmad Dahlan yang alang melintang di timur tengah dipengaruhi oleh sistem pengetahuan tersebut dan penyimpangan dari ajaran islam akibat bercampurnya sistem kepercayaan islam dengan apa Y!lllg disebut TBC (takhayul, bid'ah, dan churafat), oleh Muhammadiyah sering dianggap sebagai penyimpangan terhadap. "Islam :n:iurni", karena itu harus diberantas karena hal ini dilanggengkan oleh penjajah. Semcntara Misbach berpendapat, bahwa penjajah adalah kapitalisme yang tidak lain perwujudan dari setan. Kapitalisme adalah fitnah, nafsu yang menggoda dan hendak melenyapkan "keimanan kepada Tuhan;'. Ditegaskan olehnya, bahwa seorang Muslim harus rnencegah kesewenang­ wenangan, kedholiman, dan kekejian yang disebabkan oleh kapitalisrne. Sudah barang tentu ini rnerupakan kec nderungan kuat mengikuti kaurn komunis untuk melakukan perjuangan melawan kapitalisme dan imperialisme. 3. Dari dua strategi gerakan rakyat tersebut dapat disimpulkan b hwa K.H. Ahmad Dahlan menempuh jalan pendidikan, sosial keagamaan yang relatif koeperatif dengan penjajahan karena untuk tujuan jangka panjang. Kemudian dapat disebut sebagi geraakan kader. Berbeda deng1;1.n strategi Haji Muhammad Misbach yang melakukan mobilisasi massa untuk rnelakukan aksi-aksi rnassa rnaka gerakan tersebut rnengunakan metode gerakan massa. Perbedaan ini kemudian memiliki konsekuensi dengan bahwa setiap gerakan kader berimplikasi pada nilai-nilai kooperatif, sebaliknya gerakan rnassa selalu berimplikasi pada nilai-nilai konfrontatif Persamaan dari dua kar!ikter gerakan ini adalah keduanya rnengunakan Islam sebagai ruh perlawanan rnereka.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. PROF. DRS. H. ZARKASJI ABDUL SALAM 2. DR. AINURRAFIQ, MA
Uncontrolled Keywords: STRATEGI, GERAKAN RAKYAT, MELAWAN PENJAJAHAN, (STUDI PERBANDINGAN PEMIKIRAN K. H. AHMAD DAHLAN DANH. M. MISBACH)
Subjects: Islam dan Pemikiran
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 04 Jan 2021 10:17
Last Modified: 04 Jan 2021 10:17
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/41772

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum