AL MAUT DAN AL WAFAH DALAM AL QUR'AN (Studi Penafsiran al Baidawi dalam Tafsir Anwar al Tanzil wa Asrar al Ta'wil)

HERMAN FELANI - NIM. 05530030, (2010) AL MAUT DAN AL WAFAH DALAM AL QUR'AN (Studi Penafsiran al Baidawi dalam Tafsir Anwar al Tanzil wa Asrar al Ta'wil). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (AL MAUT DAN AL WAFAH DALAM AL QUR'AN (Studi Penafsiran al Baidawi dalam Tafsir Anwar al Tanzil wa Asrar al Ta'wil))
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (874kB) | Preview
[img] Text (AL MAUT DAN AL WAFAH DALAM AL QUR'AN (Studi Penafsiran al Baidawi dalam Tafsir Anwar al Tanzil wa Asrar al Ta'wil))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (542kB)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)

Abstract

Al-maut dan al-wafah merupakan dua lafad yang banyak sekali disebutkan dalam al-Qur'an, yaitu sekitar dua ratus sembilan ayat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kedua lafad tersebut walaupun tidak menutup kemungkinan lafad yang lain juga penting. Dalam kasus-kasus tertentu, misalnya kematian, al-Qur'an seakan-akan menyamakan makna kedua lafad tersebut. Disatu sisi al-Qur'an menggunakan lafad al-maut dan di sisi lain menggunakan lafad al-wafah. Banyak juga penulis kamus yang menyamakan kedua lafad tersebut. Lantas apakah benar bahwa lafad al-maut dan al-wafah memiliki persamaan ataukah ada perbedaan diantara keduanya? Atas dasar inilah penulis tergelitik untuk meneliti makna kedua lafad tersebut. Objek material yang penulis bidik dalam penelitian ini adalah penafsiran al-Baidawi atas makna lafad al-maut dan al-wafah dalam karya monumentalnya yaitu Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta'wil. Metode yang penulis gunakan adalah deskriptif analitis, yaitu mencoba mendeskripsikan ayat-ayat al-maut dan alwafah, yang kemudian melakukan analisa dengan menggunakan pendekatan bahasa terhadap kedua lafad tersebut. Dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an, al-Baidawi sebenarnya tidak memiliki kecendrungan khusus untuk menggunakan satu corak yang spesifik secara mutlak. Sedangkan model penyajiannya adalah tahlili. Jika dirinci skema metodologis dan karakteristiknya, pertama, al-Baidawi menafsirkan ayat al-Qur'an dengan al-Qur'an, misalnya satu ayat dengan ayat yang lain, baik dalam satu surat ataupun di lain surat. Kedua, menafsirkan ayat al-Qur'an dengan hadis-hadis Nabi, ucapan para sahabat, tabi'in dan ulama sebelumnya. Ketiga menggunakan bahasa yang ringkas. Keempat, dalam tafsirnya beliau sangat memperhatikan aspek bahasa. Dalam pada itu ternyata al-maut dan al-wafah memiliki banyak ragam pemaknaan tergantung dengan konteks seperti apa al-Qur'an berbicara. Menurut al-Baidawi ragam pertama pemaknaan al-maut adalah al-maut memiliki makna mati dalam pengertian yang sebenarnya. Kedua al-maut yang bermakna hilangnya daya tumbuh. Ketiga, al-maut yang memiliki makna hilangya daya nalar. Keempat, al-maut yang bermakna sedih, takut atau juga khawatir. Sedangkan terakhir al-maut bermakna tidur. Begitu juga dengan al-wafah, al-Baidawi memberikan berbagai ragam makna, yaitu al-wafah dalam arti mati, alwafah dalam arti tidur dan al-wafah dalam arti mengangkat. Dengan demikian objek al-maut lebih umum dibandingkan dengan alwafah. Ketika al-maut berbicara masalah kematian, objeknya bukan hanya manusia, akan tetapi lebih luas dari itu seperti hilangnya daya tumbuh pada pohon. Sedangkan al-wafah objeknya hanya satu ketika berbicara masalah kematian yaitu manusia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Drs. H. M. Yusron, MA 2. DR. M. Alfatih Suryadilaga, M. Ag,
Uncontrolled Keywords: tafsir al-Qur'an, lafaz Al-maut dan al-wafah, al-Baidawi
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 06 Sep 2012 15:32
Last Modified: 06 Sep 2012 15:34
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4317

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum