TINJAUAN MAQASID ASY-SYARI'AH IMAM ASY- SYATIBI TERHADAP HAK ASUH ANAK (HADANAH) PADA IBU YANG MURTAD

DAVID IDRIS HABIBIE - NIM: 05350112, (2009) TINJAUAN MAQASID ASY-SYARI'AH IMAM ASY- SYATIBI TERHADAP HAK ASUH ANAK (HADANAH) PADA IBU YANG MURTAD. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (TINJAUAN MAQASID ASY-SYARI'AH IMAM ASY- SYATIBI TERHADAP HAK ASUH ANAK (HADANAH) PADA IBU YANG MURTAD)
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (TINJAUAN MAQASID ASY-SYARI'AH IMAM ASY- SYATIBI TERHADAP HAK ASUH ANAK (HADANAH) PADA IBU YANG MURTAD)
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (308kB)

Abstract

Hadanah adalah kegiatan mengasuh, memelihara dan mendidik anak sampai dewasa dan mampu mandiri. Tujuan hadanah bisa tercapai dengan mengupayakan kemaslahatan jasmani dan rohani anak. Jika orang tua anak bercerai maka pengasuhan terhadap anak yang belum mumayyiz lebih diprioritaskan pada pihak wanita, terutama ibu selama belum minikah lagi. Permasalahan muncul ketika ibu telah murtad, sedangkan anak masih dalam masa penyusuan. Apakah kemurtadan seorang ibu berpengaruh terhadap hak pengasuhannya? Bagaimana piranti maqasid asy-syari'ah meninjau maslahat dan madarat jika pengasuhan anak ada pada pihak ibu yang murtad. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hukum hak asuh anak (hadanah) pada ibu yang murtad. Objek kajian dalam penelitian ini adalah pengasuhan anak yang masih dalam masa menyusui dan sesudah selesai dari masa menyusui, Kajian tersebut ditinjau dengan maqasid asy-syariah Imam asy-Syatibi sebagai piranti dalam menimbang maslahat dan mafsadat terhadap istinbath hukum hak asuh anak pada ibu yang murtad. Penelitian ini adalah penelitian literatur (Library Research) dengan metode pendekatan maqasid syari'ah yang penekanannya ada pada upaya menyingkap dan menjelaskan hukum dari suatu kasus melalui pertimbangan maksud-maksud syara' dalam menetapkan hukum yang tidak ada dalil Nashnya secara rinci. Diantara metode istinbath huk m yang tidak ada dalil Nashnya secara rinci adalah sadd a- ariah, yaitu menutup jalan yang menuju kerusakan. Istinbath hukum pada penelitian ini bersifat taaquli, yaitu sebuah penetapan hukum yang bias dinalar, sehingga manusia bisa merasakan secara langsung maslahat/kebaikan yang ada di dalam hukumnya. Berdasarkan hasil analisis maqasid syari'ah dapat dijelaskan bahwa calon pemegang hak hadanah wajib mengupayakan kemaslahatan jasmani dan rohani anak sesuai kemampuannya, dan lebih mengutamakan kemaslahatan rohani dari pada kemaslahatan jasmani. Hadanah lebih diperioritaskan pada wanita terutama ibu, bila ia tidak bisa menjamin keselamatan rohani anak maka baginya gugur hak hadanahnya. Pengasuhan bagi anak yang masih dalam masa penyusuan bisa dilakukan oleh ibu yang telah murtad, karena kemaslahatan daruriyah bagi anak yang masih dalam masa penyusuan adalah hifz an-nafs dan hifz al-'aql, sedangkan kemaslahatan aqidah atau rohani anak (hifz ad-Din) pada usia tersebut ada pada tingkatan hajiyyah bahkan mungkin tahsiniyyah karena anak belum bisa menalar sesuatu. Setelah selesai masa penyusuan, maka hak asuhnya diberikan pada pihak lain yang beragama Islam, kemudian setelah mumayyiz anak diberikan hak memilih dengan siapa dia akan ikut pengasuhan. Dari penjelaskan tersebut dapat disimpulkan bahwa perlu adanya hak asuh sementara.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Hj. fatma Amilia, S. Ag., M.Si.
Uncontrolled Keywords: Hak Asuh Anak, Ibu Yng Murtad
Subjects: Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 06 May 2012 11:49
Last Modified: 07 Oct 2021 14:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4441

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum