HAK ISTRI DAN SUAMI MENURUT PEMIKIRAN ABU AL-FARAJ IBN AL-JAUZI DAN ASGHAR ALI ENGINEER

ADE ROKAYAH - NIM. 96362642, (2010) HAK ISTRI DAN SUAMI MENURUT PEMIKIRAN ABU AL-FARAJ IBN AL-JAUZI DAN ASGHAR ALI ENGINEER. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (HAK ISTRI DAN SUAMI MENURUT PEMIKIRAN ABU AL-FARAJ IBN AL-JAUZI DAN ASGHAR ALI ENGINEER )
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (493kB) | Preview
[img] Text (HAK ISTRI DAN SUAMI MENURUT PEMIKIRAN ABU AL-FARAJ IBN AL-JAUZI DAN ASGHAR ALI ENGINEER )
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (646kB)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)

Abstract

Hak istri untuk menerima nafkah merupakan kewajiban bagi suami sejak ia tinggal bersama isterinya, sebagaimana al-Qur'an telah menjelaskan hal ini dalam surat at-Talaq (65): 6-7. Asghar mengutip pendapat para imam mazhab, dalam membolehkan istri untuk menuntut nafkah dari suaminya. Jika suaminya sedang tidak ada di tempat, dia dapat berhutang untuk nafkahnya, dan suaminya wajib membayar kembali asalkan pengadilan telah menetapkan besar nafkahnya. Dari sisi perkembangan Hukum Islam hal ini sangat penting artinya terutama peninjauan kembali hak istri dan suami dalam kaitan normatifitas nas di satu sisi dan kontekstualitas nas di sisi lain. Penelitian ini termasuk tipe penelitian hukum Islam kontekstual, dan jenis penelitiannya adalah deskriptif-analitik-komparatif dengan menggunakan pendekatan histories kritis. Teknik Penolahan data melalui cara mengumpulkan data-data, mengklasifikasi dan mensistematisasikan, dan melakukan analisa lanjutan dengan pendekatan yang sesuai. Al-Jauzi dalam merumuskan pendapatnya tentang hak isteri dan suami didasarkan atas nas al-Qur'an dan Sunnah, juga mempertimbangkan kondisi social budaya setempat yang berlaku saat itu. Sedangkan Asghar dalam merumuskan pendapatnya didasarkan atas nas al-Qur'an dan Sunnah, juga mempertimbangkan atau memperhatikan pesan-pesan normative ayat-ayat al-Qur'an yang dijadikan landasannya, bukan kontekstualitas ayat saat diturunkan. Jika ditinjau dari perspektif kesetaraan jender, pemikiran ibn al-Jauzi sudah tidak relevan dengan kondisi masyarakat, sehingga perlu melakukan reinterpretasi terhadap nas yang dijadikan hujjah tentang hak istri dan suami agar lebih berkeadilan. Sedang Pemikiran Asghar yang didukung oleh berbagai pendekatan, dalam hal ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat yang menuntut adanya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan umumnya dan suami istri khususnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Prof. Drs. H. Saad Abdul Wahid 2. Drs. Susiknan Azhari, MA.
Uncontrolled Keywords: hak istri dan suami, Abu al-Faraj ibn al-Jauzi, Asghar Ali Engineer
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 08 Feb 2013 22:18
Last Modified: 08 Feb 2013 22:19
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4822

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum