ISLAM DAN NEGARA (STUDI PEMIKIRAN ALI ABDUR RAZIQ DAN RESPON CENDEKIAWAN MUSLIM MESIR)

MOHAMMAD RIVAI - NIM. 97372744, (2010) ISLAM DAN NEGARA (STUDI PEMIKIRAN ALI ABDUR RAZIQ DAN RESPON CENDEKIAWAN MUSLIM MESIR). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (ISLAM DAN NEGARA (STUDI PEMIKIRAN ALI ABDUR RAZIQ DAN RESPON CENDEKIAWAN MUSLIM MESIR) )
BBAB I,IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (415kB) | Preview
[img] Text (ISLAM DAN NEGARA (STUDI PEMIKIRAN ALI ABDUR RAZIQ DAN RESPON CENDEKIAWAN MUSLIM MESIR) )
BAB II,III.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (555kB)

Abstract

Perdebatan sengit mengenai pemikiran Abdur Raziq menimbulkan keributan besar di Mesir, negara-negara Arab bahkan dunai Islam hingga kini. Diantara para cendekiawan yang menanggapi karya tersebut ada yang cenderung liberal dan ada pula yang konservatif. Diantara cendekiawan Muslim Mesir yang berpikiran liberal berpandangan bahwa bidang politik harus diserahkan sepenuhnya kepada pertimbangan kaum Muslim sendiri, sehingga Islam hanya sekedar agama dan tidak terkait dengan urusan negara. Mereka yang cenderung berpandangan demikian sering disebut kaum cendekiawan liberal. Di pihak lain cendekiawan konservatif yang berlawanan dengan pemikiran Abdur Raziq mengecam kecenderungan sekularisasi negara, karena pemisahan agama dan politik (agama dan negara) ini tidak pernah dikehendaki Rasulullah saw. dan para penerusnya. Oleh karena itu mereka bermaksud mengembalikan kepaduan agama dan negara (al-Islam Din wa Daulah). Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), dan bersifat deskriptif-analitis. Sumber data dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan sekunder. Metode analisis yang dipergunakan adalah analisis induktif-konseptualitatif, dengan menggunakan pendekatan filosofis-historis. Menurut Ali Abdur Raziq, Islam dan Negara adalah dua unsur yang berbeda, bukan merupakan satu kesatuan utuh, dan khilafah bukanlah merupakan satu-satunya system pemerintahan yang dilegitimasi Islam. Respon cendekiawan Muslim liberalis Mesir menegaskan bahwa memang kebutuhan terbentuknya negara bagi umat Islam adalah berdasarkan pertimbangan akal semata bukan kewajiban syar'i. Meskipun demikian Islam tetap mengurus masalah keduniaan (kenegaraan). Artinya bahwa relasi Islam dan negara bukanlah dipisahkan dan juga bukan digabungkan melainkan dibedakan, karena antara agama dan negara saling membutuhkan (simbiosis mutualisme).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. DR. Khoiruddin Nasution, MA. 2. Drs. A. Rizal Qasim, M.Si.
Uncontrolled Keywords: Islam, negara, Ali Abdur Raziq, Cendekiawan Muslim Mesir
Subjects: Politik Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 13 Feb 2013 16:21
Last Modified: 25 Apr 2016 08:38
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4922

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum