DIKURSUS AGAMA DAN PEMBANGUNAN ORDE BARU (1996-1998) ANALISIS PERSPEKTIF TEORI KRITIS JUERGEN HABERMAS

AHMAD MUTAJIB - NIM.92521223 , (2010) DIKURSUS AGAMA DAN PEMBANGUNAN ORDE BARU (1996-1998) ANALISIS PERSPEKTIF TEORI KRITIS JUERGEN HABERMAS. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (DIKURSUS AGAMA DAN PEMBANGUNAN ORDE BARU (1996-1998) ANALISIS PERSPEKTIF TEORI KRITIS JUERGEN HABERMAS)
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (756kB) | Preview
[img] Text (DIKURSUS AGAMA DAN PEMBANGUNAN ORDE BARU (1996-1998) ANALISIS PERSPEKTIF TEORI KRITIS JUERGEN HABERMAS)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Sejak berdirinya rezim Orde Baru , Indonesia menjalankan pembangunan. Orientasi dasar dari pembangunan yang dijalankan oleh pemerintahan Orde Baru adalah pembangunan yang menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, karenanya segala aktivitas berkaitan dengan masalah pembangunan berorientasi pada pertumbuhan ekonomi lebih dikedepankan daripada yang lain. Dengan pembangunan ekonomi tidak saja harapan masyarakat Indonesia akan lepas dari krisis nasional warisan Orde Lama akan menjadi kenyataan, tetapi juga akan bisa mengejar ketertinggalannya dari Negara-negara maju. Pembangunan juga menghasilkan kebudayaan baru, budaya konsumtif, pola pikir instrumental, gaya hidup mementingkan orientasi tujuan dengan berbagai cara, tindak kekerasan, dll. Pembangunan ternyata telah melahirkan sebuah system social dan kebudayaan tersendiriyang berkarakter instrumental, yakni system social dan kebudayaan yang manusia-manusia di dalamnya dalam cara berpikir dan tindakannya sematara berorientasi teknis, pengejaran progress, dan instrumental bertujuan, sehingga terjadi ketidakberdayaan social politik dan hilangnya dimensi kemanusiaan yang mestinya dihargai dalam pembangunan. Penelitian ini di lakukan dua tahap yang agak berbeda, pertama tahab empirik dan kedua tahab teoritik yang menghasilkan kesimpulan bahwa pembangunan di Indonesia yang di laksanakan pada masa Orde Baru tidak menyatu-padukan antara orientasi rasionalitas bertujuan dan rasionalitas komunikatif. Rasionalitas-bertujuan adalah rasionalitas yang orientasinya pengejaran pada target-target tujuan dengan berpegang pada efisiensi dan efektifitas, sedangkan rasionalitas komunikatif adalah rasionalitasyang orientasinya adalah saling timbale balik pemahaman diantara partner komunikasi. Dalam masyarakat Indonesia yang syarat dengan agama seharusnya berperan aktif dalam pembangunan. Tapi bukan peran agama sebagai semata pendukung dan pendorong, melainkan juga sebagai kritik terhadap penyimpangan pembangunan. div

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Prof. DR. H. Amin abdullah 2. Alim Ruswantoro, S.Ag.,M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Pembangunan , Dikursus Agama
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Perbandingan Agama (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 06 Feb 2013 21:04
Last Modified: 11 Oct 2016 15:19
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4936

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum