KOSMOLOGI SUFI IBNU ARABI

FATHUL ADHIM, NIM. 04511709 (2015) KOSMOLOGI SUFI IBNU ARABI. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (860kB) | Preview
[img] Text
BAB II,III,IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (393kB)

Abstract

ABSTRAK Pemikiran Ibnu Arabi tentang alam semesta dipenuhi penjelasan dengan visi mistik dan visi rasionil. Sebagai seorang sufi yang agung Ibnu Arabi dikenal dengan sebutan Syaykh al-Akbar dan dinisbatkan sebagai pencetus paham wahdat al-wujud. Dengan konsepsi paham wahdat al-wujud inilah Ibnu Arabi mendasari pemikiran kosmologinya yang oleh para pemikir muslim lainnya disebut dengan kosmologi sufi. Ibnu Arabi, mengungkapkan betapa keseluruhan sifat kosmos itu merupakan gema dari berbagai nama dan sifat Tuhan dan sesungguhnya hanya ada satu wujud, satu realitas, dan segala entitas yang ada (termasuk makhluk alam) hanyalah refleksi nama-nama dan sifat-sifat Tuhan di atas cermin noneksistensi. Penciptaan alam semesta beserta isinya atau kosmos dalam teori Ibnu Arabi adalah konsep tajalli (teofani, penampakan) wujud Tuhan pada alam empiris yang serba ganda. Konsep tajalli ini merupakan tiang filsafat Ibnu Arabi tentang wahdat al-wujud karena tajalli ditafsirkan dengan penciptaan, yaitu cara munculnya yang banyak dari Yang satu tanpa akibat, Yang satu itu menjadi banyak. Tuhan menciptakan kosmos agar dapat melihat diri-Nya dan memperlihatkan diri-Nya. Dia mengenal diri-Nya dan memperkenalkan diri-Nya melalui eksistensi kosmos. Ibnu Arabi banyak menggunakan istilah metaforis dalam mengungkapkan hubungan Tuhan dan kosmos, salah satunya adalah tentang cermin. Kosmos ini adalah cermin tempat Tuhan melihat diri-Nya. keingginan untuk melihat diri-Nya merupakan tujuan dan sebab penciptaan kosmos. Kosmos merupakan wadah manifestasi (locus of manifestation) dari tajalli nama-nama dan sifat-sifat Tuhan. Sebagai wadah manifestasi Tuhan, kosmos dalam pemikiran Ibnu Arabi di istilahkan dengan dunia kecil dan dunia besar. Yaitu, mikrokosmos dunia kecil untuk manusia dan makrokosmos dunia besar bagi alam semesta. Antara mikrokosmos dengan makrokosmos terdapat kesesuaian baik secara lahir maupun batin. Namun, manusia yang diciptakan Tuhan menurut kesatuan nama-nama-Nya dengan kedua tangan-Nya menjadikan manusia sebagai khalifah dan pengemban amanah sejati alam serta seluruh isinya. Adapun metodologi penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah kajian kepustakaan (Library Research), yaitu menelaah buku-buku dan tulisan yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas. Sedangkan pemecahan masalah skripsi ini akan menggunakan metode deduktif, yaitu metode penelitian yang berangkat dari pemikiran Ibnu Arabi secara umum, kemudian digunakan untuk menilai secara sistematis partikulasi-partikulasi dari pemikran Ibnu Arabi tentang kosmologi sufi yang menjadi fokus kajian dalam skripsi ini.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Dr. Syaifan Nur, M.A.
Uncontrolled Keywords: Kosmologi , Ibnu Arabi
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 28 Jan 2015 10:37
Last Modified: 04 Aug 2016 13:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5147

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum