DAKWAH DIALOGIS NABI IBRAHIM DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

MIFTAKHUL HUDA - NIM. 05530050 , (2011) DAKWAH DIALOGIS NABI IBRAHIM DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (DAKWAH DIALOGIS NABI IBRAHIM DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN)
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (788kB) | Preview
[img] Text (DAKWAH DIALOGIS NABI IBRAHIM DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (475kB)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)

Abstract

Dakwah merupakan sesuatu yang sangat esensial dalam ajaran Islam. Hal ini mengingat ajaran Islam disebarluaskan dan diperkenalkan kepada umat manusia melalui aktifitas dakwah. Seorang di antara yang melakukan hal ini adalah Nabi Ibrahim. Di dalam aktifitas dakwahnya Ibrahim selalu mendahulukan cara dialog ketimbang cara kekerasan. Hal ini di antaranya bisa dilihat pada al-Quran QS. al-Syu'ara:70-102. Surat ini merekam dengan baik dialog antara Nabi Ibrahim dan ayah, plus kaumnya. Sekalipun sang ayah tetap pada keyakinannya semula, Ibrahim tak memaksakan kehendak bahkan mendoakan keselamatan ayahandanya di akhirat kelak. Begitu juga, ketika Nabi Ibrahim diperintahkan untuk mengorbankan anaknya, ia berdialog dengan sang anak. Ia meminta pendapat sang anak sekiranya penyembelihan atas dirinya positif diselenggarakan. Apa yang telah ditunjukkan Ibrahim di atas, menurut hemat penulis sangat menarik untuk dikaji. Karena, dakwah dialogis Ibrahim ini merupakan salah satu dakwah yang paling sukses, dan juga kemudian diikuti oleh para nabi sesudahnya, seperti Nabi Muhammad. Namun, untuk memperspesifikkan kajian ini penulis akan memfokuskan pada dua rumusan masalah, yaitu: 1) Bagaimanakah bentuk dan metode dakwah dialogis Nabi Ibrahim yang terdapat dalam al-Qur'an?; 2) Bagaimanakah relevansi metode dakwah Ibrahim tersebut dengan konteks kekinian, terutama di Indonesia?. Untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut, penelitian ini sepenuhnya memanfaatkan kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode tematik, yakni dengan mengumpulkan ayat-ayat al-Qur'an yang berkaitan dengan kisah dakwah Ibrahim dan menganalisisnya. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis-sosiologis. Pendekatan historis dimaksudkan untuk mengemukakan asal usul, objek yang diteliti, perkembangan, fungsi, pengaruh dan hubungannya dengan kondisi sekitar. Sedangkan pendekatan sosiologis digunakan untuk mengetahui kondisi sosio-kultur Ibrahim dan masyarakatnya. Kemudian, dari proses penelitian ini diketemukan jawaban bahwa di dalam berdakwah Ibrahim secara konsisten selalu mendahulukan cara dialog ketimbang cara kekerasan. Setidaknya terdapat empat bentuk atau macam dakwah dialogis yang biasa dilakukan Ibrahim, yaitu pertama, dialog perihal teologis; kedua, dialog perihal kosmologis; ketiga, dialog perihal sosial; dan keempat, dialog perihal eskatologis. Sebagai upaya mensukseskan misi dakwah dialogisnya ini, Ibrahim senantiasa menyampaikannya dengan cara penuh komunikatif dan disertai dengan alasan yang argumentatif. Bahasa tutur yang lemah lembut disertai dengan alasan rasional yang sulit dibantah adalah ciri khasnya. Karena kehebatan cara berdakwahnya itulah kemudian Ibrahim harus menerima konsekuensi berupa di usirnya ia dari tanah kelahirannya. Dan metode dialogis Ibrahim ini masih cukup relevan di masa sekarang. Menguatnya cara-cara kekerasan dalam berdakwah dari beberapa Ormas Islam, yang pada akhirnya hanya memperburuk citra Islam, adalah bukti bahwa cara-cara dialog, sebagaimana yang dilakukan Ibrahim, dalam menyampaikan ajaran Islam begitu sangat diperlukan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr.Ahmad Baidowi, M.Si.
Uncontrolled Keywords: Dakwah , Nabi Ibrahim
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 11 Feb 2013 21:33
Last Modified: 11 Feb 2013 21:35
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5215

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum