PERJUANGAN MUSLIMAT NU MENOLAK PRAKTEK BUDAYA PATRIARKHI DI DESA BANJARWINANGUN, KEC. PETANAHAN, KAB. KEBUMEN

FATHIMAH, NIM. 06120023 (2011) PERJUANGAN MUSLIMAT NU MENOLAK PRAKTEK BUDAYA PATRIARKHI DI DESA BANJARWINANGUN, KEC. PETANAHAN, KAB. KEBUMEN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PERJUANGAN MUSLIMAT NU MENOLAK PRAKTEK BUDAYA PATRIARKHI DI DESA BANJARWINANGUN, KECAMATAN PETANAHAN, KABUPATEN KEBUMEN)
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA .pdf

Download (915kB) | Preview
[img] Text (PERJUANGAN MUSLIMAT NU MENOLAK PRAKTEK BUDAYA PATRIARKHI DI DESA BANJARWINANGUN, KECAMATAN PETANAHAN, KABUPATEN KEBUMEN)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (451kB)

Abstract

ABSTRAK Latar belakang yang mendasari perjuangan Muslimat NU untuk menolak budaya patriarkhi maka ketidakadilan yang dialami oleh perempuan, perlakuan yang sangat merugikan salah satu pihak, keterpurukan perempuan yang tidak bisa memanfaatkan hidupnya untuk kemaslahatan dan kepentingan masyarakat, dan adanya budaya yang mengklaim bahwasannya perempuan hanya di tempatkan di wilayah domestik saja, yaitu sumur, dapur, dan kasur. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas perempuan dibidang keilmuan. Dengan demikian, ada berbagai macam tindakan yang dilakukan oleh aktifis-aktifis perempuan desa Banjarwinangun, baik bersifat fisik ataupun non fisik sebagai landasan ekspresi kehidupan yang tidak adil. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dan metode pengumpulan data melalui observasi, penentuan sumber informan, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data dianalisis kemudian ditarik pengertian-pengertian serta kesimpulan, melalui analisa kualitatif. Penulisan hasil penelitian adalah sebagi fase terakhir setelah melalui berbagai tahap, selanjutnya disajikan hasil pengolahan data-data yang dikumpulkan dalam tulisan ilmiah. Praktek budaya patriarkhi di masyarakat Banjarwinangun merupakan hasil dari proses interkasi kehidupan sosial yang termanifestasikan atau duwujudkan dalam kesetaraan gender, sebagai konsep kultural yang berupaya membuat perbedaan dalam peran, perilaku, serta karakter emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. Berawal dari sifat yang asumtif atau anggapan itulah, kekerasan dan ketidakadilan terjadi pada perempuan Banjarwinangun yang mengakibatkan percekcokan dan ketidaktentraman keluarga maupun masyarakat. Dalam menghadapi budaya patriarkhi, Muslimat NU menolak dengan aksi yang berupa aksi fisik mapun non fisik, aksi fisik dengan terjun langsung ke jalan untuk melakukan demonstran. Aksi non fisik dilakukan dengan cara pengajian Muslimat dan meningkatkan pengetahuan mereka dibidang keilmuan maupun keagamaan. div

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dra. Himayatul Ittihadiyah, M.Hum,.
Uncontrolled Keywords: muslimat NU, praktek budaya patriakhi
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 22 Jul 2013 21:00
Last Modified: 23 Dec 2016 08:54
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5949

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum