KEDATANGAN ISLAM DAN PERTUMBUHAN KOTA-KOTA MUSLIM DIPESISIR - PESISIR KEPULAUAN INDONESIA

UKA TJANDRASASMITA , (2008) KEDATANGAN ISLAM DAN PERTUMBUHAN KOTA-KOTA MUSLIM DIPESISIR - PESISIR KEPULAUAN INDONESIA. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 16 Th. XV-1977/.

[img]
Preview
Text
07. UKA TJANDRASASMITA - KEDATANGAN ISLAM DAN PERTUMBUHAN KOTA-KOTA MUSLIM DIPESISIR -PESISIR KEPULAUAN INDONESIA.pdf - Accepted Version

Download (2MB) | Preview
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)

Abstract

Teori-teori yang pernah menguraikan tentang kedatangan Islam ke Indonesia menunjukkan perbedaan-perbedaan, terutama mengenai waktu dan negeri asal pembawanya. Sumber sejarah yang hingga kini sering dihubungkan dengan kedatangan pertama kali orang-orang Muslim ke Indonesia yaitu berita Cina yang berasal dari Hikayat dinasti Tang, Sumber tersebut menceriterakan tentang orang-orang Ta-shih yang mengurungkan niatnya untuk menyerang kerajaan Ho-Iling yang diperintah ratu Sima, sekitar tahun 674 M. Berdasarkan penafsiran beberapa ahli bahwa orang-orang Ta-shih ialah orang-orang Arab serta lokalisasinya diperkirakan dipesisir Sumatera Barat, maka timbulah perkiraan bahwa pada abad ke-7 Masehi atau abad pertama hijriah orang-orang Muslim sudah datang dan mempunyai perkampungan di Indonesia. Dengan demikian diangggap pula Islam dibawa secara langsung oleh orang-orang Arab dari negeri asalnya. Sumber yang menyebut tentang orang-orang Ta-shih tidak hanya berasal dari abad ke-7M, tetapi juga dari abad-abad berikutnya, misalnya sumber Jepang lebih kurang 748 M. Sumber tersebut antara lain, menceriterakan banyak kapal Po-sse dan Ta-shih Kuo yang berlabuh di Khanfu (Kenton). Demikian pula Chau-ju-kua yang mengambil dari Chau-ku-fei tahun 1178 M. masih membertakan adanya koloni-koloni orang-orang TA-shih. Mengingat pemafsiran dan penempatan Ta-shih dari masa-kemasa berbeda-beda, maka sulitlah kita memastikan yang sebenarnya dimana letak perkampungan masyarakta orang-orang Muslim pada sekitar abad pertama Hijriyah itu. Apabila W.P. Groeneveldt mengirakan Ta-shih adalah orang-orang Arab dan letak perkampungannya dipesisir Sumatera Barat, maka P. Wheatley memperkirakan terletak di Kuala Barang kurang lebih 25 mil dari sungai Trengganu. Sedang perkiraan tempat lainnya ialah Sumatera Selatan. Rita Rose DI Megllo berpendapat bahwa Ta-shih pada abad-abad ke-7 atau 8 Masehi dapat dipersamakan sebagai orang-orang Arab dan Persia, tetapi bukan untuk dipersamakan dengan orang-orang muslim lainnya dari India, sedangkan Posse, dipersamakan dengan rumpun orang-orang Melayu. Dengan mengenyampingkan perbedaan-perbedaan pendapat tentang penafsiran Ta-shih dan letaknya, dapat kita kemukakan bahwa pada abad-abad ke7 dan 8 M. itu tidak mustahil bagi orang-orang Muslim, apakah dari Arab, Persia, india sudah banyak berhubungan dengan orang-orang Indonesia dan orang-orang dari Asia Tenggara lainnya serta Asia Timur. Kemajuan perhubungan pelayaran pada abad-abad tersebut dimungkinkan akibat persaingan antara kerajaan-kerajaan besar ketika itu yakni di Asia Barat kekuasaan Bani Umaiiayh, di Asia Tenggara yakni kerajaan Sriwijaya di Indonesia bagian barat, sedang di Asia bagian Timur kekuasaan China di bawah dinasti Tang. b

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Islam, Pertumbuhan, Kota, Muslim, Pesisir, Kepulauan, Indonesia
Subjects: Al Jamiah Jurnal
Divisions: E-Journal
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 05 Apr 2013 16:03
Last Modified: 24 May 2013 21:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/612

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum