MUKTI ALI , (2008) MANUSIA, FILSAFAT, DAN TUHAN. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 28 Th. 1982/.
|
Text
04. MUKTI ALI - MANUSIA, FILSAFAT, DAN TUHAN.pdf - Accepted Version Download (3MB) | Preview |
|
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg Download (0B) |
||
Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg Download (0B) |
Abstract
Hubungan manusia dengan alam sekitarnya mempunyai empat corak, manusia ingin merubah alam yang ada di sekitarnya, sehingga menjadi barang yang berguna untuk kehidupannya. Aspek ini disebut dengan aspek ekonomis dalam kegiatan manusia. Dengan itu maka manusia adalah homo ekonomicus, tetapi sebenarnya kegiatan manusia itu tidak hanya bersifat ekonomis, dia juga melahirkan diri dalam alam jasmani. Dia merohanikan diri dengan dan dalam menjasmanikan diri. Hanya dengan keluarlah manusia dapat mendalami. Itulah sebabnya manuisa mendirikan monumen-monumen, bangunan-bangunan besar, menciptakan kesusasteraan, musik, patung, lukisan dan lain-lain. Itulah aspek kultural atau kebudayaan dari kehidupan manusia. Manusia hanya dapat membudayakan diri dengan dan dalam membudayakan dunia luar. Dengan demikian lahirlah dunia baru dalam dunia yang pertama, ialah dunia pelaksanaan, ilmu pengetahuan, sistem, adat, dan lainnya. Cara-cara kehidupan yang kongkrit (institusional), seperti perundang-undangan, bentuk negara dan sebagainya. Manusia merubah alam kodrat sekitarnya menjadi barang-barang yang berguna. Tetapi rupa-rupanya manusia tidaklah puas hanya dengan perubahan yang secukupnya saja. Dalam kenyataannya manusia merubah barang-barang alam sekitarnya sedemikian rupa, sehingga barang-barang itu tidak hanya mencukupi kebutuhan yang serendah-rendahnya saja. Manusia tidak puas misalnya dengan pakaian yang hanya menutup badan dan mempertahankan kesehatan, pakaian juga merupakan hiasan. b
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Manusia, Filsafat, Tuhan |
Subjects: | Al Jamiah Jurnal |
Divisions: | E-Journal |
Depositing User: | Edi Prasetya [edi_hoki] |
Date Deposited: | 08 Apr 2013 18:58 |
Last Modified: | 08 Apr 2013 18:58 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/630 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |