PEREMPUAN DALAM KEWARISAN ISLAM (STUDI TERHADAP PEMIKIRAN MUHAMMAD SYAHRUR)

AKMALUDIN SYA'BANI, NIM.: 07350001 (2011) PEREMPUAN DALAM KEWARISAN ISLAM (STUDI TERHADAP PEMIKIRAN MUHAMMAD SYAHRUR). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img] Text (PEREMPUAN DALAM KEWARISAN ISLAM (STUDI TERHADAP PEMIKIRAN MUHAMMAD SYAHRUR))
BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text (PEREMPUAN DALAM KEWARISAN ISLAM (STUDI TERHADAP PEMIKIRAN MUHAMMAD SYAHRUR))
BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Di era global ini, tuntutan akan emansipasi wanita di semua lini kehidupan menjadi hal yang tidak terbantahkan, sehingga seringkali agama terutama Islam menjadi sorotan, karena banyak di antara kandungan ajarannya dipandang sebagai suatu hal yang bias gender, salah satunya adalah aturan kewarisan Islam, yang dipandang sebagai aturan yang mensubordinasi kaum perempuan. Tuntutan untuk dilakukannya reinterpretasi atau pembaharuan (tajdid) terhadap aturan ini juga tidak bisa terbantahkan. Hal inilah yang dilakukan oleh seorang pemikir Muslim Syiria yang sempat mengguncangkan pemikiran dunia Arab dengan karya-karya magnum opus-nya. Dia adalah Muhammad Syahrur, seorang pemikir Muslim kontemporer yang terkenal kontroversial dan liberal karena pemikiran-pemikiran konstruktif-nya yang jauh berbeda dengan pemikiran-pemikiran ulama terdahulu. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yang mencoba mengupas pemikiran Muhammad Syahrur tentang Kewarisan Perempuan dalam Islam, dengan cara menelusuri dan mengumpulkan data dari karya-karyanya sebagai sumber data primer serta karya orang lain yang membahas pemikirannya tentang pokok bahasan ini sebagai sumber data skunder. Dan dengan menggunakan pendekatan Normatif Ushul Fiqih, penyusun mencoba mengulas lebih mendalam tentang pemikiran Syahrur ini, yang kemudian dicari relevansinya dengan konteks hukum Islam Indonesia. Akhirnya penelitian ini mendapatkan bahwa hukum kewarisan Islam merupakan salah satu batasan hukum Allah yang terdapat dalam at-Tanzil alhakim, yang terdiri dari batasan maksimum (al-had al-a'la) dan minimum (al-had al-adna). Adapun kewarisan atau bagian warisan perempuan berada pada posisi batas minimum, sehingga perempuan diperkenankan mendapatkan bagian yang lebih banyak dari apa yang termaktub dalam al-Qur'an. Selain itu, Allah telah menetapkan tiga batasan hukum kewarisan perempuan yang sekaligus menjadi batasan hukum kewarisan Islam, yang kemudian menjadikan perempuan sebagai variabel pengubah yang menentukan besar-kecilnya bagian yang didapatkan oleh laki-laki. Penelitian ini juga mendapatkan kesimpulan bahwa dalam tataran ushul fiqih, ijtihad Syahrur tentang kewarisan perempuan dalam Islam sama dengan pola ijtihad bayani dalam ushul fiqih, yaitu pola ijtihad semantik atau kebahasaan. Dan dalam konteks hukum Islam Indonesia pemikiran Syahrur ini memiliki relevansi yang cukup erat dengan pemikiran Prof. Dr. Munawir Sadzali, tentang reaktualisasi hukum Islam, yang salah satunya menawarkan adanya reaktualisasi terhadap aturan kewarisan Islam. Dan juga dengan Kompilasi Hukum Islam (KHI), dimana dalam pasal 183 KHI menawarkan dalam pembagian warisan dengan jalur perdamaian, sehingga dengan hal ini, bagian yang didapatkan perempuan ada kemungkinan untuk bertambah atau berubah sesuai dengan kondisi objektif perempuan tersebut. div

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Drs. Riyanta, M.Hum 2. Dr. Ahmad Bunyan Wahib, MA.
Uncontrolled Keywords: ushul fiqih, ijtihad Syahrur, kewarisan perempuan
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Islam dan Pemikiran
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 01 Sep 2023 09:44
Last Modified: 01 Sep 2023 09:46
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6584

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum