AL QUR'AN DAN BUDAYA MAGI (Studi Antropologis Komunitas Keraton Yogyakarta dalam Memaknai al-Qur'an dengan Budaya Magi)

Abdul Gafur, NIM. 04213427 (2007) AL QUR'AN DAN BUDAYA MAGI (Studi Antropologis Komunitas Keraton Yogyakarta dalam Memaknai al-Qur'an dengan Budaya Magi). Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (AL QUR'AN DAN BUDAYA MAGI (Studi Antropologis Komunitas Keraton Yogyakarta dalam Memaknai al-Qur'an dengan Budaya Magi))
BAB I DAN V.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (AL QUR'AN DAN BUDAYA MAGI (Studi Antropologis Komunitas Keraton Yogyakarta dalam Memaknai al-Qur'an dengan Budaya Magi))
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Al-Qur’an merupakan kitab suci agama samawi yang terakhir turun. Eksistensi al-Qur’an yang Salih Li Kulli Zaman wa al-Makan selalu menantang untuk diteliti, dikaji dan ditelaah. Sejarah mencatat bahwa penelitian terhadap al-Qur’an sudah tak terhitung jumlahnya. Secara garis besar kajian al- Quran dapat diklasifikasikan pada tiga kategori: Kajian yang bersifat hermeneutis exegesis, estetik dan kultural antropologis. Kajian yang terakhir ini merupakan kajian yang coba mengangkat sisi al-Qur’an yang hidup dalam masyarakat. Ia lebih menekankan pada aspek resepsi masyarakat terhadap al-Qur’an dan pengaktualisasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Kajian kultural antropologis ini masih sangat sedikit dan masih tergolong baru maka penelitian jenis ini layak untuk dilakukan. Keraton Yogyakarta merupakan Keraton yang berbasiskan Islam dan sampai saat ini merupakan Keraton yang masih kuat memagang kebudayaanya. Salah satu budaya yang masih eksis di Keraton ini adalah budaya magi. Berangkat dari hal ini maka kajian al-Qur'an yang bersifat kultural antropologis dengan objek budaya magi komunitas Keraton Yogyakarta menjadi menarik. Kajian ini berusaha mengcover tidak hanya sebatas pada budaya magi komunitas Keraton Yogyakarta, namun kajian ini diperluas pada sumber pengetahuan dan basis argumentasi yang digunakan oleh sebuah komunitas Keraton dalam memaknai al-Qur'an dengan menggunakan perangkat budaya magi yang dimiliki komunitas tersebut. Penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan). Data primer yang digunakan adalah data interview dan observasi. Oleh karena itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah thick description (deskripsi mendalam) dengan jenis metodologi kualitatif. Mengingat objek kajiannya adalah budaya maka pendekatan yang digunakan adalah antropologis. Untuk mengoptimalkan perangkat penelitian ini maka penulis menggunakan teori-teori yang berkenaan dengan budaya magi, baik teori magi secara umum maupun magi yang memiliki korelasi dengan al-Qur'an. Setelah melalui proses kerja penelitian yang panjang, secara umum ada tiga hal yang dapat dijadikan konklusi. Pertama, pemaknaan komunitas Keraton Yogyakarta terhadap al-Qur'an dengan perangkat budaya magi merupakan bentuk akulturasi antara budaya magi dengan al-Qur'an. Kedua, Di kalangan komunitas Keraton Yogyakarta ada tiga sumber pengetahuan pemaknaan al-Qur'an dengan perangkat budaya magi ini, yakni: sumber pengetahuan yang bersandar pada otoritas, sumber pengetahuan berbasis rasio dan sumber pengetahuan intuisi. Ketiga, ada dua basis argumentasi yang digunakan komunitas Keraton dalam memaknai al-Qur'an dengan perangkat budaya magi, yakni argumentasi berbasis rasional yang lebih mengacu pada logika efektifnya magi dan argumentasi normatif yang merupakan penafsiran terhadap teks al-Qur'an.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 23 Jan 2013 17:47
Last Modified: 15 Apr 2015 08:15
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6814

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum