KOSAKATA ASING DALAM AL-QUR’AN

MUHAMMAD MAIMUN , NIM. 05213462 (2010) KOSAKATA ASING DALAM AL-QUR’AN. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (KOSAKATA ASING DALAM AL-QUR’AN)
BAB I DAN V.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KOSAKATA ASING DALAM AL-QUR’AN)
BAB II, III DAN IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Kajian ini merupakan kajian bahasa al-Qur’ankhususnya mengenai kosakata Asing, kata yang berasal dari luar bahasa Arab. Dengan melihat proses komunikasi Qur’an dengan masyarakat penerima wahyu, kajian ini menemukan hubungan antara penggunaan bahasa Arab dalam masyarakat dengan al-Qur’an, dan kontak bahasa yang berakibat pada penggunaan penyerapan dan peminjmana bahasa Asing. Relevansi hermeneutik penelitian ini adalah untuk membantu penafsiran atas pemaknaan kosakata bahasa al- Qur’an. Asal-usul, perubahan bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik) yang terjadi pada bahasa Arab dapat memberikan informasi dan penelusuran makna secara komprehensi. Perbedaan cara pembacaan al-Qur’an dapat dipahami sebagai suatu yang memang secara historis telah terjadi dan dengan mengetahui makna kosakata tersebut tidak terjadi klaim kebenaran mutlak atas pendapatnya. Pembahasan ini menguraikan bahwa lingua franca yang digunakan sebagai bahasa bahasa al-Qur’an adalah bahasa yang lebih identik dengan bahasa yang digunakan dalam syair pra-Islam. Bahasa ini merupakan Hochsprache-atau lingua franca, lazim disebut ‘Arabiyyah (bahasa Arab)- yang dipahami seluruh suku di Jazirah Arab. Oleh karena itu, bahasa Syira- Aramaik sebagai bahasa lingua franca yang dituduhkan orientalis adalah tidak sesuai dengan fakta penggunaan bahasa pada saat al-Qur’an turun. Pada masa Rasulullah SAW, orang Arab merupakan bukan masyarakat tutur yang vakum. Tentunya, hal ini mau tidak mau terjadi kontak bahasa. Peristiwa-peristiwa tersebut yang mungkin terjadi akibat –sudut pandang kajian Linguistik –yaitu situasi sunaiyah al-lugah (bilingualisme), lugah almuz awijah (diglosia), alih kode, campur kode, interferensi, integrasi, konfergensi, dan pergeseran bahasa. Penggunaan kosakata asing yang telah diserap atau dipinjam dalam bahasa al-Qur’an merupakan kata yang digunakan dalam kehidupan seharihari. Peminjaman atau penyerapan unsur bahasa bukan merupakan suatu usaha untuk merapuhkan keotentikan al-Qur’an, tetapi merupakan peneguhan bahwa al-Qur’an diturunkan secara gradual dan berdialog dengan Rasulullah SAW dan masyarakat Arab. Dengan ini, bahasa al-Qur’andapat memberikan penjelasan bahwa al-Qur’anberkomunikasi sesuai dengan mitra tuturnya. Interferensi bukan merupakan kesalahan gramatikal bahasa al-Qur’an, tetapi suatu yang biasa terjadi dalam bahasa sehari-hari karena al-Qur’an tidak terikat dengan tatabahasa yang telah dibakukan. Sementara tatabahasa Arab dibentuk dari hasil kajian bahasa al-Qur’an dan kemudian bahasa al- Qur’an menjadi bahasa Formal. Dengan demikian, tidak semua kata bahasa al-Qur’andianalisis harus sesuai dengan bahasa Arab karena merupakan suatu yang baru dan disusun dari kajian al-Qur’andan telah mengalami berbagai proses pembentukan tatabahasa baku. Upaya analisis kesalahan gramatikal yang merupakan semangat dari tradisi strukturalisme untuk menjaga tatabahasa yang baku, tetapi kenyataannya, bahasa merupakan realitas sosial yang sewaktu-waktu dapat berubah. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu: pertama merupakan gaya bahasa al-Qur’an dalam mengadaptasi sistem tatabahasa yang ada di masyarakat setempat. Masyarakat Arab yang terdiri berbagai dialek ini menjadi latarbelakang masuknya unsur bahasa asing. Kedua, adanya kosakata asing di al-Quran merupakan akibat proses kontak bahasa pada masyarakat Arab. Kontak bahasa ini merupakan suatu yang biasa terjadi pada setiap bahasa. Kosakata itu diserap atau dipinjam al-Quran untuk menjelaskan sesuai dengan bahasa yang dipahami karena kosakata tersebut sudah dikenal masyarakat Arab. Ketiga, ayat Al-Qur’an yangditurunkan dengan bahasa rasul yang diutus; sesuai dengan mitra tutur. Kode bahasa yang digunakan yaitu bahasa Arab yang belum mengalami proses pembakuan sistem tatabahasa. Di samping itu, penyerapan dan peminjaman ini dilakukan dalam al-Qur’an karena untuk dapat menjelaskan pula apa yang telah dijelaskan dari kitab-kitab yang terdahulu telah turun.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. H. Waryono, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: KOSAKATA, ASING, AL-QUR’AN
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 14 Feb 2013 18:42
Last Modified: 15 Apr 2015 14:09
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/6991

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum