PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERSPEKTIF PENCEGAHAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH DI BPRS BUMI RINJANI MALANG (Studi Atas BPRS Bumi Rinjani Malang)

Upia Rosmalinda, NIM : 09.233.513 (2011) PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERSPEKTIF PENCEGAHAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH DI BPRS BUMI RINJANI MALANG (Studi Atas BPRS Bumi Rinjani Malang). Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERSPEKTIF PENCEGAHAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH DI BPRS BUMI RINJANI MALANG (Studi Atas BPRS Bumi Rinjani Malang))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERSPEKTIF PENCEGAHAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH DI BPRS BUMI RINJANI MALANG (Studi Atas BPRS Bumi Rinjani Malang))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (745kB)

Abstract

Prinsip-prinsip kehati-hatian sangat diperlukan dalam perbankan, karena resiko yang sangat tinggi dalam melakukan pemberian pembiayaan sebagai usaha utama perbankan. Jumlah Rasio pembiayaan bermasalah (non performing finance/NPF) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia masih tercatat cukup tinggi dibandingkan perbankan syari‟ah yaitu 4,10 persen. Berdasar statistik Bank Indonesia per Agustus 2010, BPRS memiliki NPF 7,18 persen. Pada Agustus BPRS memiliki total pembiayaan Rp 1.954 miliar. Dari jumlah itu pembiayaan lancar sebesar Rp 1.814 miliar, dengan rincian pembiayaan kurang lancar Rp 43 miliar, diragukan Rp 33 miliar, dan macet Rp 64 miliar. Walaupun kasus pembiayaan bermasalah bukan barang baru di lembaga keuangan, namun apabila tidak ditangani secara professional, pembiayaan tersebut akan membawa dampak yang merugikan. Penulis memilih untuk melakukan penelitian di BPRS Bumi Rinjani Malang guna mengetahui seberapa besar pembiayaan mudharabah yang bermasalah di BPRS Bumi Rinjani Malang, apa penyebab pembiayaan bermasalah mudharabah, dan bagaimana efektivitas penerapan prinsip kehati-hatian dalam mengurangi pembiayaan mudharabah yang bermasalah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan bersifat kualitatif. Sedang pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat eksploratif. Untuk mengumpulkan data, penulis mendapatkannya melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Terkait dengan analisa data, penulis menggunakan metode deskriptif-analitis. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa BPRS Bumi Rinjani Malang memiliki persentase pembiayaan bermasalah selama tiga tahun yaitu sebesar 6,5 % dari total realisasi pembiayaan tahun 2008, 7,83 % dari total realisasi pembiayaan tahun 2009, dan 3,23 % dari total realisasi pembiayaan tahun 2010. Ada beberapa masalah terkait dengan pembiayaan bermasalah dalam mudharabah yaitu masalah moral hazard dan asymmetric information serta keengganan nasabah berbagi untung, yang kesemuanya itu terjadi disebabkan seleksi longgar dan pengawasan yang rendah. Efektivitas prinsip kehati-hatian pada BPRS Bumi Rinjani Malang yang meliputi 6 C, prinsip mengenal nasabah, menerapkan incentive-compatible constraints dan screening attribute, serta lebih menekankan monitoring secara off-site, sedang on-site monitoring dilakukan secara berkala. Serta, menerapkan BMPK pada penyaluran pembiayaan kepada debitur kelompok maupun individu yang mana sesuai dengan peraturan BI No.31/61/KEP/DIR. Untuk mengatasi nasabah yang enggan berbagi untung, bank menetapkan system net revenue sharing. Yang kesemuanya ini dilakukan secara efektif, hal ini terlihat pada persentase NPF BPRS Bumi Rinjani Malang yang pada tahun 2010 dibawah level persentase NPF BPRS secara nasional.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Zainal Arifin, M.Si.
Uncontrolled Keywords: prinsip kehati-hatian, pencegahan pembiayaan mudharabah
Subjects: Ekonomi Islam
Muamalat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Islam
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 14 Feb 2013 20:56
Last Modified: 16 Apr 2015 14:03
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7017

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum