AKULTURASI BUDAYA DALAM TRADISI BAYA DI KELURAHAN RAJA KECAMATAN ARUT SELATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

IIP SUPRIYANTO, NIM. 08120021 (2013) AKULTURASI BUDAYA DALAM TRADISI BAYA DI KELURAHAN RAJA KECAMATAN ARUT SELATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (AKULTURASI BUDAYA DALAM TRADISI BAYA DI KELURAHAN RAJA KECAMATAN ARUT SELATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (AKULTURASI BUDAYA DALAM TRADISI BAYA DI KELURAHAN RAJA KECAMATAN ARUT SELATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (604kB)

Abstract

Baya merupakan tradisi adat turun-temurun dari pulau Kalimantan yang diperuntukkan bagi wanita yang sedang mengandung dengan usia kehamilan tujuh bulan, di Kalimantan Tengah kabupaten Kotawaringin Barat khususnya di kota Pangkalan Bun. Tradisi ini masih berlaku bagi sebagian masyarakat yang masih mempercayai tradisi ini, terlebih bagi kalangan kerajaan yang masih kental akan budaya peninggalan nenek moyang yang tidak boleh ditinggalkannya. Menurut kepercayaan mereka fungsi dari tradisi ini adalah bahwa bagi yang melaksanakannya maka akan diberi keselamatan bagi ibu dan si jabang bayi dalam proses persalinannya nanti dijauhkan dari bala serta marabahaya. Dalam tradisi ini pelaksana sendiri ialah mereka masyarakat muslim yang masih menjaga adat istiadat yaitu suku Banjar dan hal yang menjadi menarik ingin diteliti ialah akulturasi budaya pada tradisi ini yang menjadikannya masih terjaga hingga saat ini di samping semakin pesatnya masuknya budaya-budaya modern. Tradisi ini menarik untuk diteliti dikarenakan mengandung permasalahan yang muncul, mengapa tradisi ini masih bisa bertahan hingga sekarang pada daerah yang bisa dikatakan daerah baru mulai berkembang dibalik banyaknya masuk budaya modern. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan antropologi budaya dan teori yang akan digunakan pada penelitian ini menggunakan teori akulturasi budaya. Adapun pengumpulan data menggunakan metode observasi pada saat aktivitas budaya berlangsung, wawancara, dan pengambilan dokumentasi berupa foto. Analisis data dilakukan dengan mengurai dan menafsirkan data yang telah berhasil dikumpulkan. Hasil analisis memperlihatkan bahwa tradisi mandi baya yang dilaksanakan oleh masyarakat suku Banjar yang masih menggunakan tata cara ajaran Islam, walaupun masih kental dengan nuansa adat. Adapun ajaran Islam yang ada dalam tradisi mandi baya yaitu pembacaan do’a yang dilaksanakan pada acara tradisi yaitu do’a dalam agama Islam. Adanya pembacaan ayat al- Qur’an,selain itu dalam tradisi mandi baya ini juga memberikan pesan moral yang di ajarkan dalam ajaran Islam yaitu sodaqoh, bersyukur, dan berdoa.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 23 Apr 2013 18:13
Last Modified: 12 Aug 2015 14:51
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7349

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum