STUDI ANALISIS PEMIKIRAN IMAM ABU HANIFAH TENTANG STATUS KHUNSA MUSYKIL SEBAGAI AHLI WARIS

CHAULA LUTHFIA , NIM. 09350043 (2013) STUDI ANALISIS PEMIKIRAN IMAM ABU HANIFAH TENTANG STATUS KHUNSA MUSYKIL SEBAGAI AHLI WARIS. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (STUDI ANALISIS PEMIKIRAN IMAM ABU HANIFAH TENTANG STATUS KHUNSA MUSYKIL SEBAGAI AHLI WARIS)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (STUDI ANALISIS PEMIKIRAN IMAM ABU HANIFAH TENTANG STATUS KHUNSA MUSYKIL SEBAGAI AHLI WARIS)
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (449kB)

Abstract

Allah Swt. menciptakan manusia hanya dua jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan, masing-masing jenisnya memiliki karakteristik dan ciri-ciri yang berbeda. Tetapi di dalam kenyataannya, terdapat seseorang yang tidak mempunyai status yang jelas, bukan laki-laki dan bukan perempuan. Orang dengan ketidakjelasan status jenis kelaminnya ini disebut khuns\a. Sedangkan khuntsa dalam dunia medis lebih dikenal dengan istilah Hermaphrodite. Permasalahan khuntsa adalah dalam hal menentukan hak waris atau kewarisannya, dan juga menjadikan persoalan kepada penetapan status hak memperoleh bagian warisnya. Dalam Al-Qur’an jelas dikemukakan secara detail mengenai hukum kewarisan. Tapi belum ditemukan dalam Al-Qur’an mengenai hukum waris bagi khunsa. Kajian terhadap pandangan dan pendapat Imam Abu Hanifah telah banyak dilakukan terutama dalam bidang fikih. Hal itu dilakukan karena pendapat beliau diantaranya banyak bertentangan dengan para ulama lainnya. Selain itu beliau termasuk ulama yang lebih mengutamakan nalar akal dalam mengemuka kan pandangan dan pendapatnya. Skripsi ini mengemukakan pendapat Imam Abu Hanifah dalam menentukan status dan bagian warisan yang diterima khunsa musykil. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif dan filosofis yaitu pendekatan yang didasarkan atas norma-norma hukum dan konsep syari’ah dengan memahami masalah tersebut dengan hikmah-hikmah dan tujuan yang terkandung dalam suatu penetapan hukum. Sebagai pendekatan penulis menggunakan usul fiqh dalam mendukung penyusunan skripsi. Islam sebagai agama yang sangat tinggi menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, Islam mengkover kepentingan dasar manusia termasuk di dalamnya hak untuk mendapat keadilan bagi siapa saja. Nilai-nilai tersebut terkumpul dalam lima hal yang disebut maqasidu as syari’ah yaitu hifzu ad din, hifzu al ‘aql, hifzu an nasl, hifzu al mal, hifzu an nafs. Hasil penelitian ini mengemukakan ada dua sebab dalam melatar belakangi kewarisan khunsa musykil menurut Imam Abu Hanifah. Sebab pertama, orang yang mewaris tidak bisa mendapat hak warisnya, kecuali dengan ketentuan yang pasti dan meyakinkan tanpa adanya keragu-raguan di dalamnya. Sebab kedua, pada dasarnya semua hukum itu tidak bisa dijalankan kecuali dengan yakin begitu pula mengenai ketentuan hukum waris tersebut haruslah dengan yakin.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Peradilan Islam
Peradilan Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 29 Apr 2013 17:35
Last Modified: 15 Apr 2016 11:22
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7441

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum