KISAH LUT DALAM AL-QUR’AN (Pendekatan Semiotika Roland Barthes)

ULUMMUDIN, NIM. 09530030 (2013) KISAH LUT DALAM AL-QUR’AN (Pendekatan Semiotika Roland Barthes). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (KISAH LUT DALAM AL-QUR’AN (Pendekatan Semiotika Roland Barthes))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (KISAH LUT DALAM AL-QUR’AN (Pendekatan Semiotika Roland Barthes))
BAB II, III, IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (530kB)

Abstract

Kisah Lut dalam al-Qur’an merupakan kisah yang perlu dikaji karena kisah ini memiliki kode-kode yang perlu dipecahkan. Kode-kode tersebut seperti kode aksi yakni Lut melakukan dakwah terhadap kaumnya. Selain itu, dalam kisah Lut terdapat banyak pengulangan peristiwa, tetapi dengan struktur yang berbeda. Isteri Lut diceritakan berkali-kali dalam al-Qur’an sebagai orang yang akan dibinasakan, padahal dia isteri seorang Nabi. Fakta-fakta tersebut tidak cukup dianalisis hanya berhenti pada tatanan bahasa. Fakta-fakta tersebut akan lebih terlihat pesannya jika dikaji melalui analisis mitis agar terungkap makna konotasi atau signifikansinya. Oleh karena itu, kisah Lut ini sangat tepat apabila dikaji dengan menggunakan semiotika. Semiotika juga digunakan sebagai salah satu metode kritik sastra tak terkecuali semiotika Roland Barthes. Barthes pernah mengaplikasikan semiotiknya untuk menganalisis teks sastra atau keagamaan. Akan tetapi, ia berhenti pada tahapan analisis struktural teks dengan mengidentifikasi kode-kode yang dikandung teks. Metode ini pernah ia aplikasikan pada novel Sarrasine dan Kitab Kejadian 32: 23-33. Walaupun demikian, semiotika Barthes terutama tatanan keduanya sangat relevan untuk dijadikan alat analisis teks sastra sebagai penyempurna metode struktural murni. Kode-kode yang terdapat dalam teks diberi pemaknaan lebih jauh sesuai interpretasi pembaca untuk diungkap signifikansinya. Signifikansi ini akan menjadi pesan yang berlaku universal. Penulis membagi kisah Lut menjadi empat fragmen. Pertama, prolog kisah Lut. Kedua, dakwah Lut terhadap kaumnya yang terdiri dari dua aksi yakni dakwah Lut terhadap kaum dan respons kaum terhadap dakwah Lut. Ketiga, Lut kedatangan tamu yang mempunyai satu segmen yakni para utusan membawa kabar untuk Lut. Keempat, azab dan balasan terhadap kaum Lut yang terdiri dari dua segmen yakni Lut dan pengikutnya selamat kecuali isterinya dan kaum Lut dihancurkan. Setiap fragmen dianalisis melalui metode struktural untuk mendapatkan makna objektif dari teks tersebut. Pada tahap ini konversi bahasa sangat berperan. Teks dimaknai hanya sebatas apa yang diinformasikan dalam struktur teks. Selanjutnya, teks yang sudah mendapatkan arti dianalisis secara mitis dengan memperhatikan konvensi sastra dan kode-kode yang terdapat dalam teks untuk menggali makna atau signifikansi. Berdasarkan analisis ini, kisah Lut mempunyai beberapa signifikansi di antaranya sikap peduli terhadap lingkungan, aspirasi rakyat jelata, kewajiban terhadap tamu, sifat kepemimpinan, menolak intervensi keluarga, dan pembuktian janji Allah. Selain itu, kisah Lut juga mengajarkan nilai-nilai positif yakni dakwah, etika, pantang menyerah dan berani menghadapi rintangan, serta kemampuan memproteksi diri.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 20 May 2013 18:09
Last Modified: 04 Aug 2022 13:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7772

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum