BAKHIL DALAM AL-QUR’AN

THOHA FATAHAJJADBIH, NIM. 09530003 (2013) BAKHIL DALAM AL-QUR’AN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (BAKHIL DALAM AL-QUR’AN )
BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (BAKHIL DALAM AL-QUR’AN )
BAB II, III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Manusia diberikan banyak karunia oleh Allah Swt. antara lain berupa tenaga, ilmu pengetahuan dan kesehatan, sehingga kuasa sepenuhnya dalam hal mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam untuk menjalani kehidupan. Hakikat dunia sebagai tempat sementara seharusnya kaum Muslimin menyadari bahwa dunia ini tempat bercocok tanam dan panennya dalam dunia akhirat nanti. Namun, tetap saja begitu banyak manusia yang lupa hakikat dunia hingga kesenangan dan kenikmatan dunia menjadi ambisi manusia. Terlebih jika manusia tersebut mempunyai kelebihan daripada orang lain yang dikelilingi banyak kemewahan dalam kehidupannya, maka tidak segan-segan bersikap bakhil, sombong, serta membanggakan dirinya sendiri. Apalagi jika dibawa lebih luas, yaitu hidup di masa globalisasi yang bisa berkomunikasi dan berinteraksi tanpa batas. Adanya sikap ingin memperbesar pemisahan golongan kaya dengan golongan miskin serta mengkerdilkannya. Sifat bakhil akan selalu ada pada setiap jiwa manusia jika masih ada pengharapan yang meluluk dalam kemewahan dan takut dalam menjalani kehidupan miskin. Bakhil pada zaman sekarang ini disebut sebagai ideologi matrealisme atau kapitalisme yang bersikap egoisme mementingkan dirinya sendiri dengan sifat tamak, rakus dan bakhil. Saat ini kapitalisme merambah pada kebebasan ekonomi dan gaya hidup yang bermegah-megahan. Pandangan hidup ideologi ini menyatakan motif manusia didorong oleh kepentingan pribadi sebagai wujud cinta terhadap dirinya sendiri bukan pada kemanusiaan. Maka lahirlah pribadi-pribadi individualis yang berusaha menumpuk kekayaan sendiri. Selain itu, orang bakhil menggunakan sistem ekonomi pasar bebas yang menginjak-injak usaha kecil dan menggunakan sistem riba. Islam adalah agama yang Rahmatal lil alamin yang menjunjung tinggi kesolidaritasan, terutama mengenai kepentingan bersama yaitu memakmurkan umat manusia umumnya dan umat Islam khususnya. Di antara sekian banyak ayat yang membahas bakhil, adanya makna tersirat mengecam pelaku tersebut. Metode yang digunakan dalam mendapatkan pemahaman al-Qur’an tentang perbuatan bakhil dengan mencari ayat-ayat yang terdapat kata bakhil adalah metode tafsir tematik. Yang mana sistematika dari metode tersebut adalah mengelompokkan ayat sesuai dengan turunnya ayat al-Qur’an, menggunakan asba b an-nuzul, mencari hadits yang terkait, mengelompokan ayat-ayat yang telah ditemukan, dan menggunakan kitab-kitab tafsir untuk memperjelas kajiannya. Ada banyak hal yang diterangkan dalam al-Qur’an dalam merespon perbuatan bakhil. Antara lain adalah hakikat harta, menganjurkan zakat, infak, dan sedekah, mengingat kematian, janji Allah akan mengadzab orang bakhil di dunia dan akhirat, serta melihat kisah-kisah orang dermawan. Serta berdo’a yang diajarkan Rasulullah Saw. agar terhindar dari sifat bakhil karena itu merupakan tabiat manusia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 21 Jun 2013 17:06
Last Modified: 24 Aug 2018 11:15
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8308

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum