KECERDASAN MAKRIFAT DAN REVOLUSI SPIRITUAL DALAM TRADISI SUFI (BAGIAN PERTAMA)

MULKHAN, ABDUL MUNIR (2003) KECERDASAN MAKRIFAT DAN REVOLUSI SPIRITUAL DALAM TRADISI SUFI (BAGIAN PERTAMA). Jurnal Kependidikan Islam, Vol.1 (No. 2).

[img]
Preview
Text (KECERDASAN MAKRIFAT DAN REVOLUSI SPIRITUAL DALAM TRADISI SUFI (BAGIAN PERTAMA))
ABDUL MUNIR MULKHAN KECERDASAN MAKRIFAT DAN REVOLUSI SPIRITUAL DALAM TRADISI SUFI (BAGIAN PERTAMA).pdf - Published Version

Download (23MB) | Preview

Abstract

Praktek sufi bukanlah monopoli penganut tarekat, karena itu mudah ditemukan dalam keseharian hidup kaum Muslimin yang awam dan miskin hingga intelektual dan ulama serta yang kaya di desa atau pusat kota. Inti ajaran sufi ialah panduan perilaku berhubungan dengan dirinya sendiri, orang lain, alam dan Allah dengan satu tujuan terpenting pencapaian makrifat. Maqam inilah yang menurut sebagian pihak disebut tertinggi dalam tradisi sufi yang mencerminkan kecerdasaan puma yang bukan sekedar merupakan rasional positifis dan materialis melainkan sekaligus spiritual dan intuitif atau irfan yang belakangan populer di kalangan akademisi IAIN. Ajaran Islam yang tersusun dalam ilmu tauhid, akhlak dan syariat membuka kemungkian luas setiap Muslim melakukan praktik-praktik sufi walaupun tanpa tarekat tertentu. Dzikir khafi banyak dilakukan umat di dalam keseharian hidup mereka, tidak seperti dzikir dalam aturan-aturan tarekat. Kepribadian dan perilaku yang didasari kesadaran ruhaniah bisa diaktualkan atau dibangkitkan dan dibangun dalam tradisi Sufi. Banyak orang dan tokoh dalam berbagai kisah sejarah sufi mengalami ssuatu revolusi kesadaran yang membuat mereka lebih menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup kesehariannya.2 Perubahan kesadaran ketuhanan dan hidup sosial tersebut semakin diperlukan dalam situasi kehidupan dunia global terutama di tengah krisis negeri ini yang tak kunjung berakhir. Ketaatan formal atas syariah atau akhlak, tidaklah memiliki artijika tidak didasari ketaatan batiniah. Pengetahuan hukum fikih yang tidak didasari kesadaran ketuhanan sering mendorong penafsiran aturan fikih atau hukum publik sesuai selera sendiri. Hati nurani manusialah yang paling mengerti apa yang baik dan buruk serta siapa sang diri. Inilah kesadaran makrifat atau kearifan makrifat, inti daripencapaian ketuhanan dalam tradisi Sufi.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: makrifat, spiritual, tradisi sufi
Subjects: Kependidikan Islam Jurnal
Pendidikan Islam (Pesantren)
Divisions: Jurnal > 18. Kependidikan Islam
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 03 Jul 2013 21:06
Last Modified: 12 Oct 2016 11:55
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/8537

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum