CINT A ILAHI DALAM TAFSIR SUFI (TELAAH ATAS TAFSIR AL-ALIISI)

NANANG MASRUR HABIBI, NIM. 97532331 (2003) CINT A ILAHI DALAM TAFSIR SUFI (TELAAH ATAS TAFSIR AL-ALIISI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (CINT A ILAHI DALAM TAFSIR SUFI (TELAAH ATAS TAFSIR AL-ALIISI))
BAB I. V.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (CINT A ILAHI DALAM TAFSIR SUFI (TELAAH ATAS TAFSIR AL-ALIISI))
BAB II. III. IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Skripsi yang berjudul Cinta Ilahii da1am Tafsir Sufi, Telaah atas Tafsit sl- Alusi ini disusun berdasarkan latar belakang bahwa sebagian besar manusia di Era Modern tengah menghadapi kehampaan ruhani yang disebabkan oleh hilangnya orientasi dan makna hidup. Di samping itu, dapat dilihat dalam kenyataan bahwa pemahaman keagamaan di kalangan umat Islam saat ini sebagian besar juga lebih cenderung bernuansa eksoteris dan mengesampingkan aspek esotcris yang ada dalam agama Islam, dalam artian bahwa mereka lebih mementingkan aspek simbol dan formalitas agama tanpa melakukan pemaknaan dan penghayatan terhadap simbol dan formalitas itu. Kajian dalam skripsi ini selanjutnya akan difokuskan p~da pembahasan tentang konsep cinta Ilahi dalam Tafsir al-Aliisl. Konsep al-Aliisl tentang cinta Ilahi ini kemudian akan dihadapkan pada permasalahan modernitas sehingga dapat dikemukakan sumbangsih apa yang dapat diberikan. Sumber utama penelitian adalah Ruh al-Ma'ini fi TafSIr al-Quran al- 'Azim wa as-Sab'i al-Masani yang disusun oleh Salah ad-Din al-Aliisi 1217 H.l1802-1845 M. Melalui pendekatan normatif- historis dan dengan metode deskriptif, selanjutnya akan diungkap konsep cinta Ilahi yang dituangkan al-Al us1dalam karya tafsirnya itu. _ Penelitian atas konsep cinta Ilahi dalam Tafsir al-Aliisl dan sumbangsih konsep itu terhadap problem kemanusiaan modern yang didasarkan pada pendekatan dan metode di atas menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: Pertama; al-Aliisl mengkonsepsikan cinta Ilahi sebagai cinta yang murni ditujukan hanya kepada Allah dengan mengagungkan dan memulyakan-Nya. Ia mengatakan bahwa cinta kepada Allah adalah kecintaan yang paling utama, sedangkan kecintaan pada kehidupan dunia sebagai kecenderungan tabiat manusia dibolehkan asalkan kecintaan itu dilandaskan di atas cinta karena Allah. Kedua; sumbangsih yang diberikan cinta Ilahi yang dikonsepsikan al-Aliisi bagi seorang muslim yang terjebak galam masalah modernitas adalah dalam aspek spiritual dan moral. Konsep aI-AIusiyang mengatakan bahwa kecintaan hamba kepada Allah adalah suatu kecintaan yang murni ditujukan hanya kepada-Nya memberikan. makna ruhani dengan adanya tujuan hidup di tengah pengapnya modernitas. Dia juga menawarkan pembebasan manusia dari pemujaan terhadap materi. Kehidupan duniawi diboIehkan selama tidak menjerumuskan manusia pada penghambaan kepada selain Allah. Selain itu al-Aliisijuga berpendapat bahwa untuk mendapatkan ridha Allah seorang mukmin harus senantiasa berakhlak mulia. Dengan menghidupkan sikap-sikap mulia yang dicintai Allah dan memasung sikap-sikap tidak terpuji yang tidak dicintai-Nya niscaya godaangodaan nafsu duniawi yang bersifat negatif dapat ditanggulangi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 10 Oct 2013 09:56
Last Modified: 25 May 2015 10:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9397

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum