STUDI KOMPARATIF TERHADAP PENAFSIRAN AL QURTUBI DAN ASGHAR ALI ENGINEER TENTANG AYAT-AYAT POLIGAMI

MASRONI , NIM. 97532482 (2003) STUDI KOMPARATIF TERHADAP PENAFSIRAN AL QURTUBI DAN ASGHAR ALI ENGINEER TENTANG AYAT-AYAT POLIGAMI. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (STUDI KOMPARATIF TERHADAP PENAFSIRAN AL QURTUBI DAN ASGHAR ALI ENGINEER TENTANG AYAT-AYAT POLIGAMI )
BAB I. V.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (STUDI KOMPARATIF TERHADAP PENAFSIRAN AL QURTUBI DAN ASGHAR ALI ENGINEER TENTANG AYAT-AYAT POLIGAMI )
BAB II. III. IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Penelitian ini mengambil judul "Slum Komparalif Terhadap Penafsiran Ai-Qurtubi dan Asghar Ali Engineer tentang Ayat-ayat Poligumi". Permasalahan ini menarik diangkat karena tradisi menikah lebih dari satu ini, selalu saja kontroversial, sehingga menuai pro dan kontra. Dalam al-Qur'an ada ayat yang secara eksplisit membolehkan poligami: dua; tiga. atau empat orang istri. Ayat inilah yang selalu menjadi senjata pendukung untuk membenarkannya menurut kaeamata Islam. Al-Qurtubi adalah salah satu mufassir yang mendukung poligami dengan persyaratan ketat. Sementara Asghar Ali Engineer adalah salah satu mufassir kontemporer yang interpretasi terhadap makna yang terkandung dalam teks ayat itu. Setting sosialnya pun berbeda. Al-Qurtubl dikenal sebagai mufassir fiqh yang hidup pada masa pertengahan, sementara Engineer hidup pada masa kontemporer. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, mengkomparasikan, dan menganalisis penafsiran al-Qurtubidan Asghar Ali Engineer terhadap ayat-ayat tentang poligami yang terkesan diskriminatif, kemudian bagaimana implikasinya dalam konteks Indonesia. Penelitian ini bersifat kepustakaan murni (libarary research) yang didasarkan pada tafsir al Jami’ fi ahkam al Qur’an sebagai data primer dan buku-buku Asghar Ali Engineer yang seeara khusus membahas sekitar poligami. Sedangkan buku-buku lain yang terkait dengan persoalan poligami sebagai sumber data sekunder. Dari penelitian ini ditemukan jawaban, bahwa poligami yang diambil dari akar kata (poiy) dan (gamous) menurut al-Qurtubi adalah suatu perkawinan yang boleh dilaksanakan bagi orang yang mampu berbuat adil baik materi maupun immateri dengan jumlah empat perempuan. Meskipun demikian, al-Qurtubl melihat penegasan al-Qur'an tentang kemustahilan untuk berbuat adil dari segi immateri. Menurutnya, poligami merupakan sebuah sistem yang menghapus tradisi masyarakat pra-Islam dan awal Islam. Sedangkan menurut Asghar Ali Engineer suatu perkawinan yang boleh dilaksanakan bagi orang yang mampu dalam kondisi tertentu atau hanya bersifat kontekstual, Engineer memandang bahwa esensi ayat itu bukan bieara dilegalkannya menikah lebih dari satu, tapi keadilan bagi anak yatim dan para jandalah yang menjadi esensi makna ayat tentang poligami. Oleh karena itu, perkawinan ideal adalah monogami, sedangkan poligami adalah kontekstual. Terminologi poligami apabila ditarik dalam konteks Indonesia, berdasarkan interpretasi al-Qurtubi, maka poligami masih relevan dalam konteks Indonesia, karena tidak terikat dengan ruang dan waktu, asalkan yang bersangkutan memenuhi kewajiban yaitu berlaku adil baik materi maupun immateri. Sementara berdasarkan pandangan Asghar Ali Engineer poligami boleh dilakukan dalam konteks memecahkan problem sosial yang terkait dengan persoalan anak yatim dan para janda.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Al Qurtubi, Asghar Ali Engineer, Poligami
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 14 Nov 2013 13:05
Last Modified: 25 May 2015 10:02
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/9472

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum